Beranda Daerah Sukoharjo Keren! Mahasiswa KKN UNS Kelompok 235 Ciptakan Alat Pendeteksi Banjir

Keren! Mahasiswa KKN UNS Kelompok 235 Ciptakan Alat Pendeteksi Banjir

Dewangga Restu yang merupakan perwakilan mahasiswa KKN UNS Kelompok 235, menyerahkan alat pendeteksi banjir atau FEWS (flood early warning system) kepada Kepala Desa Dalangan, Bagyo Slameto.

 

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, menciptakan dan mengimplementasikan alat pendeteksi banjir. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam memberikan peringatan dini kepada warga desa yang kerap kali menghadapi ancaman banjir, terutama saat musim hujan.

Perwakilan mahasiswa KKN UNS Kelompok 235, Dewangga Restu, dalam siaran persnya, Kamis (5/9/2024) menyebutkan pembuatan alat ini merupakan bagian dari program KKN dengan tema Desa Tangguh Bencana. “Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Dalangan terhadap risiko bencana alam, khususnya banjir,” kata dia.

Alat pendeteksi banjir ini dirancang khusus untuk mendeteksi kenaikan permukaan air sungai, untuk memberikan peringatan dini kepada warga. Alat ini dilengkapi sensor yang dapat mendeteksi ketinggian air secara otomatis dan memberikan peringatan melalui sirene.

“Fungsi utama dari alat pendeteksi banjir ini adalah dapat mendeteksi ketinggian air secara real time, sehingga masyarakat di kawasan sekitar terjadinya banjir dapat mengetahui kondisi sungai atau daerah yang rawan terjadinya bencana banjir,” kata Dewangga.  “Tidak kalah penting dari fungsi pertama, fungsi kedua dari alat ini adalah untuk memberikan peringatan dan deteksi awal saat akan terjadinya banjir,” dia menambahkan.

Kondisi ketika masyarakat setempat telah mendapatkan peringatan dini, menurut Dewangga, akan membantu masyarakat secara efektif untuk mengamankan diri dan benda-benda berharga yang mereka miliki. Diharapkan dengan adanya alat ini, masyarakat setempat dapat lebih peka dan bergerak lebih cepat untuk mengevakuasi diri. Sehingga tidak ada barang-barang penting dan berharga yang lenyap. Terlebih dari itu semua, diharapkan tidak akan ada korban jiwa jika masyarakat telah waspada banjir sedari awal.

Baca Juga :  Pastikan Tidak Ada PHK Di Sritex, Wamenaker Immanuel : Ini Tanggung Jawab Moral dan Politik Saya

Dewangga memaparkan, ketika ketinggian air mencapai ambang batas yang telah ditentukan, alat ini akan mengaktifkan sirine dan mengirimkan notifikasi melalui pesan singkat (SMS) ke perangkat seluler warga dan pihak berwenang. “Dengan demikian, warga desa memiliki waktu yang cukup untuk bersiap menghadapi banjir,” jelasnya.

Peluncuran dan pemasangan alat pendeteksi banjir ini, kata Dewangga, telah berlangsung pada tanggal 21 Agustus 2024, dengan partisipasi aktif dari warga Desa Dalangan, perangkat desa, serta perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Acara dimulai dengan sosialisasi kepada warga.

Beberapa mahasiswa KKN UNS Kelompok 235 menjelaskan cara kerja alat pendeteksi banjir.

Mahasiswa KKN memberikan gambaran mengenai teknologi pendeteksi banjir ini, cara kerjanya, serta manfaat yang diharapkan. Para peserta diajak untuk memahami pentingnya memiliki sistem peringatan dini yang andal dalam mengurangi risiko dan dampak bencana banjir.

Di momen yang bersamaan, sebelum dilaksanakannya sosialisasi Alat Pendeteksi Banjir oleh mahasiswa KKN UNS, BPBD Sukoharjo telah lebih dahulu menilai ketangguhan Desa Dalangan dalam program Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). Data-data tersebut menjadi dasar pembentukan tim relawan masyarakat Desa Dalangan. Pembentukan tim relawan ini diharapkan mampu menjadi solusi yang maksimal ketika bencana terjadi.

Baca Juga :  Dampak Pailit Sritex, Karyawan yang Dirumahkan Harus Banting Tulang  Cukupi Kebutuhan Keluarga

Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di akhir acara memberikan kesempatan bagi warga untuk berdiskusi lebih lanjut tentang penggunaan dan perawatan alat ini, serta langkah-langkah mitigasi lain yang dapat diterapkan di desa.

Kepala Desa Dalangan, Bagyo Selameto, menyambut baik inisiatif ini dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa UNS. “Ini adalah langkah maju bagi desa kami dalam menghadapi risiko banjir. Kami sangat berterima kasih kepada para mahasiswa KKN UNS yang telah berkontribusi nyata bagi keselamatan warga kami,” tuturnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Dalangan menjadi lebih tangguh dan siap dalam menghadapi potensi bencana banjir di masa mendatang, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain yang juga menghadapi risiko serupa. Satyawatie