SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu bulan lebih warga masyarakat Sragen di 20 kecamatan dikeluhakan dengan kelangkaan gas LPG 3 Kilogram warna hijau, selain sulitnya mendapatkan gas LPG harga di tempat pengecer maupun warung-warung tembus Rp 25000 sampai Rp 30000 pertabung.
Kelangkaan Gas LPG dan harga mencekik hingga 30 ribu paling dirasakan masyarakat Sragen khususnya di Kecamatan Kalijambe, Gemolong, Miri, Tanon, Sumberlawang, Plupuh dan Mondokan.
Menyikapi informasi dan keluhan masyarakat Sragen, pihak Pertamina langsung mengadakan sidak ke wilayah Sragen dengan cara memantau langsung situasi dan penyaluran gas LPG 3 Kg di setiap agen dan pangakalan di wilayah rawan langka di Sragen dengan mengandeng Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sragen. Selain itu, juga melihat langsung kebutuhan untuk pertanian dan UMKM yang mengandalkan LPG 3 kg.
Ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM Aribawa selaku Executive General Manager RJBT PT Pertamina Putra Niaga menyampaikan beberapa hari terakhir banyak keluhan di media, di wilayah Eks Karesidenan Surakarta terkait LPG 3 kilogram. Lantas pihaknya melakukan upaya penyelesaian masalah, lantaran terjadi peningkatan permintaan. Khususnya di wilayah Sragen, karena memasuki masa tanam padi. Terlebih, Sragen termasuk lumbung pangan.
“Iya kami mendengar langsung keluhan masyarakat Sragen terkait Gas LPG 3 KG, dari kami mulai 1-10 September memberikan tambahan suplay untuk mencukupi permintaan itu. Penambahan sebesar 87.200 tabung, jadi terkait peningkatan kami pada Agustus juga menambah suplay 40.240 tabung. Penyaluran normal rata-rata 40.000 jadi sudah penambahan sejak agustus kami sudah melakukan penambahan 300 persen dari rata-rata harian,” kata Aribawa Minggu (8/9/2024).
Selain melakukan sidak di beberapa titik seperti wilayah Sidoharjo, ke pertanian dan warung makan. Dari hasil pengecekan, permintaan mereka atas LPG 3 kg tersedia.
“Jangan sampai Masyarakat kesulitan, maka kami lakukan penambahan, Harga pun relative wajar, Petani yang kita temui mendapat tabung dari tangan ke tiga dengan harga Rp 18.000 –Rp 20.000,” jelasnya.
Dengan kondisi ini dia menilai sudah aman dan membaik. Stok saat ini sudah bisa bertahan 1-2 hari di pangkalan. ”Pelayanan kami juga dengan jumlah yang wajar 1- 2 tabung sesuai dengan kebutuhan,” bebernya.
Ari menjelaskan di Sragen terdapat 24 agen gas. Jumlah pangkalan terdapat 1.666 tersebar di 20 kecamatan. Dia menyampaikan jika di suatu daerah mengalami kesulitan mendapatkan gas karena peningkatan permintaan dan sebagainya, bisa menghubungi pertamina dengan media yang mudah diakses.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan pengembangan Perdagangan Diskumindag Kabupaten Sragen Widya Budi Mudhita menjelaskan pihaknya sudah sejak awal antisipasi di Sragen. Karena itu permintaan juga naik. Apalagi kebutuhan untuk pertanian juga maju dari jadwal.
“Harapan kami, Agen dan pangkalan antisipasi jangan sampai terjadi panic buying, kebutuhan membeli 1-2 tabung tapi meminta lebih dari kebutuhan,” ujarnya.
Huri Yanto