Beranda Daerah Klaten Unisri Dorong Digitalisasi Desa Mlese, Klaten dengan Pendampingan dan Pelatihan TI

Unisri Dorong Digitalisasi Desa Mlese, Klaten dengan Pendampingan dan Pelatihan TI

Tim pendampingan dan pelatihan TI Unisri Surakarta berfoto bersama dengan sejumlah Perangkat Desa Mlese, Klaten | Foto: Istimewa

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemanfaatan teknologi digital semakin mendorong terciptanya ruang publik baru bagi masyarakat desa, termasuk di Desa Mlese, Kabupaten Klaten.

Teknologi tersebut tidak hanya memfasilitasi komunikasi dan informasi, tetapi juga menjadi alat penting untuk menghadapi tantangan zaman yang pada akhirnya dapat mendukung nilai ekonomi dan adaptasi sosial-kultural masyarakat desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pendampingan dan Pengabdian Masyarakat dari kampus Unisri Surakarta, Anita Trisiana bersama anggota, Anggit Grahito W dan Ema Butsi.

Anita memaparkan hal tersebut dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan Teknologi Informasi (TI) yang digelar di Balai Desa Mlese pada Sabtu (21/9/2024).

Untuk diketahui, Desa Mlese merupakan desa binaan LPPM Unisri Surakarta serta Laboratorium Pancasila Prodi PPKn FKIP Unisri, yang sejak 2022 telah melaksanakan berbagai kegiatan pengembangan.

Menurut Anita, pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari Project Desa yang berfokus pada penguatan karakter masyarakat melalui digitalisasi.

Baca Juga :  Angin Lesus Terjang Desa Tambong Wetan, Klaten, Puluhan Rumah Rusak

“Dengan keterampilan digital yang kuat, masyarakat lebih siap menghadapi tantangan teknologi dan berpotensi menciptakan nilai ekonomi yang bermanfaat,” ujarnya, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Anita menjelaskan, pelatihan tersebut mengimplementasikan konsep pendidikan karakter melalui empat pilar pengembangan, yaitu Olah Hati (pengembangan spiritual dan emosional), Olah Pikir (pengembangan intelektual), Olah Raga (pengembangan fisik dan kinestetik), serta Olah Rasa dan Karsa (pengembangan afektif dan kreativitas).

Anita menambahkan, implementasi grand design pendidikan karakter dalam kegiatan ini berhubungan dengan kecakapan intelektual dan kecakapan partisipasi warga desa.

“Pendidikan karakter harus terintegrasi dengan pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mendukung kebijakan Desa Pelopor Pancasila serta revolusi mental,” jelasnya.

Hasil dari pelatihan tersebut menunjukkan bahwa 94 persen strategi pengembangan pendidikan karakter di Desa Mlese berjalan efektif, terutama dalam mengintegrasikan pendidikan keluarga dan masyarakat.

Hal itu juga menjadi bagian dari strategi Smart Village, yakni konsep pemberdayaan masyarakat di era digital yang tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga :  Info Lur!Ada Pola Tanam Sehat, Padi Jadi Anti Tikus Bebas Hama dan Tidak Diserang Burung Pipit

Pihaknya berharap, pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi digital tersebut dapat terus berjalan secara efektif sebagai upaya memperkuat kebijakan pendidikan karakter dan membangun kebudayaan di Jawa Tengah. Suhamdani