SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyambung titik demi titik lokasi blusukan maupun sarasehan bersama warga, Respati Ardi, Cawali Solo nomer urut 2 temui warga Jayengan, Serengan, Solo di depan halaman rumah milik salah seorang warga setempat, Kamis (17/10/2024).
Ratusan Ibu-ibu yang didominasi oleh Lansia telah berkumpul dan menunggu kehadiran Respati. Pria 36 tahun itu berjalan dari ujung gang menuju tempat sarasehan dan menyapa warga yang dilewatinya. Bertemu dengan Aulia, yang bekerja sampingan sebagai pengajar PAUD. Respati menyempatkan menjelaskan mengenai programnya.
“Saya punya komitmen untuk guru PAUD maupun guru TPA berupa tunjangan dan tambahan insentif dana. Ada tips tidak Mbak, bagaimana agar para gen Z seperti Mbak bisa dan mau menjadi guru PAUD. Sebelum dijawab kita harus foto dulu ya Mbak, agar besuk kalau saya jadi wali kota dan saya tidak menepati komitmen saya, Mbak bisa langsung datang ke balai kota untuk menuntut saya,” ujar Respati kepada Aulia dengan suka cita.
Usai berfoto bersama, Aulia memberikan jawabannya. “Kalau saya ya dilakukan saja ya, Mas, ini juga termasuk kesadaran kami sendiri juga. karena kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi yang akan memulai. Untuk program tadi saya sangat mendukung, kebanyakan orang tidak ingin menjadi guru PAUD ya karena bayarannya hanya sedikit. Jadi untuk program tadi saya tunggu realisasinya saja,” tandas Aulia kepada Respati.
Setibanya di tempat sarasehan, Respati mulai menyalami warga satu per satu dan memohon doa restu. “Masih muda bangett, ganteng tenan!” celetuk seorang warga. Respati mulai memperkenalkan dirinya. “Terima kasih semuanya sudah hadir bersilaturahmi di sini. Saya Respati Ardi calon Wali Kota Solo nomer urut 2 nggih, ibu-ibu. Mohon doa restu dan dukungannya agar bisa bermanfaat untuk warga dan masyarakat Kota Solo,” ungkap Respati kepada warga.
“Selain ditugaskan untuk melanjutkan program dari Mas Gibran, tentunya saya juga ditugaskan untuk memastikan bantuan berupa PKH, KIS, KIP, dan program-program sosial lainnya untuk tetap dilanjutkan ke masyarakat yang menerimanya. Jadi, apabila ada gosip ataupun informasi kalau nanti Respati jadi, bantuan akan dihapus. Itu sama sekali tidak benar. Justru saya yang akan memastikan bantuan-bantuan itu sampai kepada Bapak-Ibu semua,” lanjut Respati.
Respati turut menyampaikan bahwa dirinya tidak perlu memandang siapa yang dicoblos ataupun asal usul dari partai mana, jika memang membutuhkan akan tetap mendapat bantuan merata. Suswanti, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai dua orang anak dan masih duduk di bangku sekolah mempertanyakan kejelasan zonasi sekolah kepada Respati.
“Saya ingin menanyakan nggih, Mas, sebetulnya untuk zonasi ada baik dan buruknya. Baiknya, anak-anak diterima sekolah negeri yang di mana, dulu harus mendapat nilai bagus dulu baru bisa masuk negeri. Sekarang tinggal ngukur jarak dari rumah saja. Susahnya, ini kok lama-lama swasta semakin mahal nggih, Mas. Perbulan itu sudah SPP mencapai angka Rp 500 ribu. Nah, ini kok malah jadi perbedaan level gitu nggih Mas?” tanya Suswanti. Sejumlah warga langsung mengeluhkan hal yang sama.
Menanggapi hal itu, Respati lantas menjelaskan hal yang jadi perbincangan saat membersamai Gibran di Solo minggu lalu. “Nggih baik Ibu. jadi, Minggu lalu saya bertemu dengan Mas Gibran di Solo. Di sana Mas Gibran berpesan kepada saya ‘tolong sampaikan bahwa sistem zonasi akan dikaji ulang lagi’ jadi kemungkinan nanti sistem zonasi akan dihapus,” jelas Respati yang disambut oleh tepuk tangan seluruh warga.
Sebelum meninggalkan lokasi sarasehan, Respati bersama warga membuat ucapan untuk Presiden Indonesia, Joko Widodo atas dedikasi 10 tahun mengabdi kepada negara Indonesia. “Terimakasih Pak Jokowi!!” seru Respati bersama warga dengan suka cita. Usai berfoto bersama, Respati pamit undur diri untuk melangsungkan blusukan ke titik selanjutnya.