Beranda Daerah Sragen Bupati Sragen Resmikan Enam Sumur Air Bersih untuk Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan...

Bupati Sragen Resmikan Enam Sumur Air Bersih untuk Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan Sumberlawang dan Miri

Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meresmikan bantuan sumur air bersih di 6 titik lokasi di Kecamatan Sumberlawang dan Miri pada Jum’at (4/10/2024) || dok Pemkab Sragen
Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meresmikan bantuan sumur air bersih di 6 titik lokasi di Kecamatan Sumberlawang dan Miri pada Jum’at (4/10/2024) || dok Pemkab Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meresmikan bantuan sumur air bersih di enam lokasi di Kecamatan Sumberlawang dan Miri pada Jumat (4/10/2024). Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtonegoro Sragen dan beberapa pihak, termasuk PT. Glory Industrial Semarang Sragen yang menyumbang sumur di Dukuh Gagan RT 24 dan 25 Desa Cempoko, Dukuh Bulakrejo RT 24 Desa Ngargosari, serta Dukuh Sumberejo RT 05 dan Dukuh Rejosari RT 03 Desa Gilirejobaru. Selain itu, dua titik lainnya di Dukuh Bulakrejo RT 21 Desa Ngargosari dan Dukuh Dondong RT 01 Desa Gilirejobaru didanai oleh Baznas dan KORPRI Kabupaten Sragen.

Direktur PDAM Tirtonegoro Sragen, Hanindyo Heru Prayitno, menyampaikan bahwa pengerjaan enam sumur air bersih ini, yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR), memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu. Teknisi PDAM bekerja siang dan malam untuk segera menemukan sumber air yang berkualitas meskipun di beberapa lokasi ditemukan kendala. “Kita mencari sumber air secara gambling, meskipun sudah menggunakan alat listrik tapi masih ada kemungkinan sumber air yang kita temukan kurang pas secara kualitas maupun kuantitas,” jelas Hanindyon.

Ia juga menjelaskan bahwa di beberapa titik, air yang ditemukan kurang jernih atau bahkan tidak ada airnya. Dalam kondisi tersebut, teknisi harus berpindah lokasi untuk mencari sumber air baru. Hanindyon menambahkan bahwa meskipun biaya pembuatan satu sumur mencapai Rp35 juta, sumur dengan debit 0,5 liter per detik tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan bantuan air bersih menggunakan tangki. “Satu tangki air bersih biasanya langsung habis dalam satu atau dua hari, tapi sumur air sehat ini bisa menyediakan air bagi 2 RT atau sekitar 66 KK secara berkesinambungan apabila dirawat pompa, toren, dan pulsa listriknya,” tegasnya.

Baca Juga :  Koalisi Pengusung Bowo-Suwardi Solid, Kader Membelot Hanya Klaim Sepihak

Pernyataan Hanindyon diperkuat oleh Ketua RT 24 Dukuh Gagan, Sutarno. Ia menyampaikan bahwa sumur CSR yang mereka terima pada 2018 berfungsi maksimal selama empat tahun sebelum debit airnya menurun pada 2022. “Alhamdulillah… kami mendapatkan sumur baru dari kedalaman 60 meter, airnya bagus dan tidak asin,” ujarnya.

Camat Sumberlawang, Indarto Setyo Pramono, juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen yang pada 2023 telah memberikan bantuan 12 sumur di wilayahnya. Manfaat dari sumur-sumur tersebut masih dirasakan warga hingga kini. “Semoga sumur yang kita resmikan hari ini dapat mengurangi dampak kekeringan secara berkelanjutan hingga tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya,” harapnya.

Dalam acara peresmian, Bupati Yuni mengusulkan penghijauan di sekitar sumur untuk menjaga kelangsungan sumber air. Didampingi oleh Sekretaris Daerah (SEKDA) Kabupaten Sragen, Dr. Hargiyanto, M.Kes, Bupati menyatakan bahwa 33 sumur bantuan tahun 2023 masih berfungsi optimal sebanyak 70%, sementara 30% lainnya membutuhkan perbaikan. “Sumur yang lama 100% masih keluar air, hanya saja 30% di antaranya kurang berfungsi secara optimal,” terangnya.

Baca Juga :  Kandang Ayam di Gesi Sragen Ludes Terbakar Total Kerugian Mencapai 2 Miliar Rupiah

Sriyono, Kepala Desa Ngargosari, menambahkan bahwa bantuan sumur ini sangat membantu 88 keluarga di Dukuh Bulakrejo RT 21, terutama selama musim kemarau antara Juli hingga Oktober yang menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah. Warga lainnya, Sri Lestari, juga menyatakan rasa syukur atas adanya bantuan ini. “Semoga airnya selalu lancar, jadi warga tidak kekurangan air bersih lagi,” ujarnya.

Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemecahan kendi oleh Albert dari PT. Glory Industrial Semarang – Sragen, Subhan mewakili Baznas Kabupaten Sragen, dan Sekda mewakili KORPRI. Bupati Sragen juga melakukan pengecekan langsung terhadap air dari kran tandon di lokasi.

Sumber: Pemkab Sragen