SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 81 rumah di Sleman dibuat porak poranda oleh hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (15/10/2024). Rumah-rumah tersebut mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, ada dua rumah di Kecamatan Depok yang mengalami rusak ringan, delapan rumah di Kalasan rusak ringan, di Kapanewon Ngemplak ada satu rumah rusak ringan dan sebuah rumah rusak sedang.
Tercatat, kerusakan paling banyak berada di Kapanewon Ngaglik. Di sana tercatat ada 43 rumah yang mengalami kerusakan ringan, 34 rumah kerusakan sedang, dan 9 rumah rusak berat.
“Tentunya dengan adanya Perbup Nomor 56 Tahun 2021, warga yang mengalami kerusakan oleh pemangku wilayah akan dilaporkan ke bupati, melalui BPBD,” katanya, Selasa (15/10/2024).
“Nanti akan terjun tim verifikasi, untuk menentukan besaran bantuan yang diberikan kepada masyarakat terdampak. Besarannya bervariasi, sesuai ketentuan Perbup Nomor 51 Tahun 2021,” sambungnya.
Ia menerangkan sebagian warga yang rumahnya mengalami kerusakan ringan sudah mulai memperbaiki rumahnya.
Sementara warga yang rumahnya mengalami kerusakan sedang hingga berat memutuskan mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Yang rumahnya rusak ringan sudah diperbaiki, bergotong royong. Sementara yang rusak berat ada yang mengungsi ke tempat anaknya, atau saudaranya,” terangnya.
Selain rumah, sejumlah tempat usaha juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Salah satunya joglo warung soto Bayen, Purwomartani, Kalasan yang roboh dan mengakibatkan tiga orang luka-luka.
Korban luka ialah pengunjung, EK (9) mengalami fraktur kaki dan memar di kepala.
Kemudian karyawan, N mengalami cidera kepala dan fraktur pinggang. Karyawan lainnya, R (37) mengalami memar di kaki kiri dan pinggul.
“Semua korban dalam kondisi sadar. Dua korban dibawa ke Rumah Sakit Panti Rini, yang satu tidak dibawa ke rumah sakit,” lanjutnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan disertai angin kencang yang masih berpotensi terjadi di Sleman.
“Karena ini masih awal pancaroba, masih ada potensi hujan disertai angin kencang,” pungkasnya.