Beranda Umum Nasional Kurikulum Merdeka Akan Dikaji Ulang, Metode Pembelajaran Matematika di Sekolah Akan Diubah

Kurikulum Merdeka Akan Dikaji Ulang, Metode Pembelajaran Matematika di Sekolah Akan Diubah

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat ditemui usai acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSESEMARNEWS.COM –  Pemerintahan kabinet Prabowo, melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, akan mengkaji ulang kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar, yang dicetuskan oleh  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim di era pemerintahan Presiden Jokowi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Mu’ti  usai menghadiri rapat terbatas kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Disamping bakal mengevaluasi Kurikulum Merdeka, jelas Abdul Mu’ti, pemerintah lebih dulu akan memperbaiki metode pembelajaran Matematika, terutama di tingkat Sekolah Dasar.

Tujuannya, menurut Abdul Mu’ti, adalah untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diperoleh siswa.

“Tadi Presiden menekankan pentingnya kualitas pembelajaran matematika dan bagaimana metode pembelajarannya diperbaiki termasuk di dalamnya, konsekuensi untuk pelatihan guru matematika,” kata Abdul Mu’ti.

Baca Juga :  Hadiri Pelantikan Prabowo, Keluarga Jokowi  Diteriaki “Huuuu…!” oleh Peserta Sidang Paripurna MPR

Lebih lanjut Abdul Mu’ti menjelaskan, Presiden Prabowo memberi perhatian besar terhadap peningkatan kualitas sains dan teknologi yang dapat tercapai melalui pengembangan pembelajaran Matematika, terutama di kelas 1-4 SD.

Sebagi konsekuensinya, ujar Abdul Mu’ti, pemerintah perlu  memperbaiki metode pembelajaran, serta memberikan pelatihan terhadap guru Matematika. Abdul Mu’ti mengatakan Presiden Prabowo mengusulkan agar pembelajaran matematika dapat dikenalkan mulai dari tingkatan taman kanak-kanak (TK).

“Tadi ada tawaran bagaimana pelajaran matematika di tingkat SD, kelas 1-4 dan mungkin mengenalkan matematika untuk anak-anak di tingkat TK,” ujar Abdul Mu’ti.

Baca Juga :  Usai Dilantik Prabowo jadi Menteri, Yusril Bilang Tragedi Mei 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat, Ini Reaksi KontraS

www.tempo.co