![Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat peresmian bantuan sumur di Dukuh Genthong RT 3 Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM pada peresmian bantuan sumur di Dukuh Genthong RT 3, Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (18/10/2024) || Huri Yanto](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2024/10/Kusdinar-Untung-Yuni-Sukowati-saat-peresmian-bantuan-sumur-di-Dukuh-Genthong-RT-3-Desa-Gesi-Kecamatan-Gesi-Kabupaten-Sragen.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam rangka mengatasi kekeringan air bersih yang setiap tahun melanda warga Sragen, terutama di wilayah utara Bengawan Solo saat musim kemarau, upaya penanggulangan krisis air bersih terus dilakukan selama bertahun-tahun.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berupaya menyediakan air bersih di wilayah rawan kekeringan dengan membangun sumur dalam. Hingga saat ini, setidaknya 43 sumur telah dibangun sejak 2023 dengan berbagai sumber dana, termasuk dari CSR.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan sumur dalam mencapai sekitar 70 persen. Namun, pembangunan sumur ini tetap menjadi solusi terbaik selain distribusi air bersih melalui dropping, karena membangun jaringan PDAM membutuhkan investasi yang sangat besar di wilayah utara Bengawan Solo.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di sela-sela peresmian sumur dalam di Dukuh Genthong RT 3, Desa Gesi, Kecamatan Gesi, menyampaikan bahwa bantuan sumur untuk warga masih terus bertambah.
“Alhamdulillah, hari ini ada lima titik sumur yang diresmikan. Ini bantuan dari BAZNAS, PT Glory, dan Korpri. Permintaan terus berdatangan, seperti di Kecamatan Gesi, dan kemarin di Jenar juga masih ada yang membutuhkan,” ujar Mbak Yuni, Jumat (18/10/2024).
Ia menambahkan, bantuan sumur juga diberikan di beberapa desa lain, yaitu di Desa Denayan dengan dua titik di Dukuh Pule RT 16 dan RT 17, Kecamatan Tangen. Satu unit sumur lainnya dibangun di Dukuh Plosoombo RT 09, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar.
“Setelah sumur selesai dibangun, tantangan utamanya adalah bagaimana masyarakat menjaga dan merawat sumur ini ke depannya,” jelas Yuni.
Ia mengakui bahwa evaluasi menunjukkan efektivitas sumur yang dibangun tahun lalu hanya sekitar 70 persen. Sisanya perlu dioptimalkan agar bisa berfungsi dengan lebih baik.
“Sumur-sumur yang sudah dibangun tahun lalu masih berfungsi 70 persen dengan baik. Namun, ada 30 persen yang perlu diperbaiki karena debit air kadang kurang,” tambahnya.
Menurut Bupati, salah satu faktor yang memengaruhi debit air adalah kurangnya perawatan.
“Pemeliharaan yang kurang baik menjadi faktor utama. Kami mengimbau masyarakat agar merawat sumur yang sudah dibangun, dan berkomunikasi dengan warga setempat untuk menghindari potensi konflik,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Sragen, Hanindya Heru Prayitno, menyebutkan bahwa setiap unit sumur dibangun dengan anggaran Rp 35 juta.
“Kedalaman sumur mencapai 60 meter. Satu paket pembangunan mencakup pengeboran sumur, pompa, listrik PLN, tandon, dan pondasi,” kata Hanindya saat mendampingi Bupati di Gesi.
Tahun ini, instrumen otomatis pompa ditambahkan untuk mencegah kerusakan seperti yang terjadi tahun sebelumnya.
“Tahun lalu, pompa rusak karena tidak ada instrumen otomatis. Sekarang, kami sudah menambahkannya,” jelas Hanindya.
Ia juga menjelaskan bahwa kawasan yang dibangun sumur dalam belum terjangkau jaringan PDAM, karena investasi jaringan perpipaan membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Masih belum ada jaringan PDAM di wilayah ini. Kami berencana memperluas jaringan, tetapi perlu perhitungan matang terkait investasi dan pengolahan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Sragen juga memberikan bantuan air bersih untuk beberapa desa rawan kekeringan, di antaranya:
- Dukuh Gagan RT 24, Desa Cempoko, Kecamatan Sumberlawang, bekerja sama dengan PT Glory.
- Dukuh Bulakrejo RT 21, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, dengan bantuan dari BAZNAS.
- Dukuh Sumberejo RT 05, Desa Gilirejobaru, Kecamatan Miri, bersama PT Glory.
- Dukuh Rejosari RT 03, Desa Gilirejobaru, Kecamatan Miri.
- Dukuh Dondong RT 1, Desa Gilirejobaru, Kecamatan Miri, dengan bantuan dari Korpri.
Huri Yanto