WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kembali Pemkab Jateng tenggara-Wonogiri- aktif berpartisipasi dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024. Pada IGA 2024 Wonogiri mengunggulkan dua inovasi.
Inovasi itu adalah Cinta Mutiara Keluarga (CMK) dan inovasi Mitra Desa.
Tim validasi lapangan IGA 2024 pun turun ke Wonogiri pada Kamis (14/11/2024).
Tim penilai IGA 2024 melakukan validasi lapangan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri.
Tim penilai IGA 2024 Nadya Karmila dan Alfian Pamungkas mendorong inovasi didaftarkan ke HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Nadya menuturkan hak atas kekayaan intelektual adalah wajib sifatnya.
Saat inovasi sudah diinventarisasi dan bermanfaat untuk daerahnya, sebisa mungkin segera dipatenkan. Beberapa daerah juga sudah memiliki HAKI atas inovasi yang dibuat.
“Sehingga ketika direplikasi di wilayah lain, orisinalitasnya tetap terjaga. Tak bisa dicap sebagai milik orang lain,” sebut Nadya.
Sementara Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek mengatakan IGA 2024 mengatakan tahun ini ada dua inovasi Pemkab Wonogiri yang divalidasi tim lapangan IGA 2024. Inovasi itu adalah Cinta Mutiara Keluarga (CMK) dan inovasi Mitra Desa.
“CMK ini adalah aplikasi yang peruntukannya untuk melakukan pola-pola penanganan stunting di Wonogiri,” terang Bupati Jekek.
Dalam aplikasi CMK, bahasa yang digunakan disederhanakan, agar bisa dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam mengeroyok stunting.
Menurut Bupati Jekek, data di CMK lebih riil. Sebab di aplikasi itu bisa dilihat sejumlah data seperti jumlah ibu hamil. Tak hanya jumlahnya, status ibu hamil juga terdeteksi.
Sementara itu, inovasi Mitra Desa adalah program yang sudah berjalan sejak 2021.
Inovasi atau program itu bersifat kolaboratif dan memadukan unsur dari perguruan tinggi, pemerintah daerah, kecamatan, lembaga desa (perangkat desa, RW, RT, BPD, karang taruna), generasi milenial Wonogiri dari unsur mahasiswa berprestasi dan pelajar SMK. Aris Arianto