INDRAMAYU, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kejadian kurang elok dan tidak mengendakkan dialami oleh seorang tukang bakso di Indramayu, hanya gegara beda pilihan.
Pedagang bakso yang dikenal bernama Rakidin (55) di Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, terpaksa meninggalkan lapaknya setelah diduga diusir karena perbedaan pilihan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Indramayu 2024.
Peristiwa itu menjadi viral setelah sebuah video berdurasi 1 menit 19 detik tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat pedagang bakso yang diketahui bernama Rakidin (55) sedang membereskan barang dagangannya di lokasi.
“Tukang bakso diusir ning Desa Totoran, karena tukang bakso ne pendukunge nomor 2, sing due karange nomor 3 (Tukang bakso diusir di Desa Totoran karena tukang baksonya pendukung nomor 2, sementara pemilik lahannya pendukung nomor 3),” ujar narasi dalam video tersebut, Rabu (20/11/2024).
Kapolsek Pasekan, Iptu Edi Mulyana, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, ia menyebut motif utama pengusiran tersebut belum diketahui secara pasti.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas wilayah meskipun berbeda pilihan dalam Pilkada,” ujar Iptu Edi. Ia menambahkan, pihak kepolisian juga telah memasang alat peraga dan terus memberikan penyuluhan untuk menjaga ketertiban masyarakat.
Rakidin, yang merupakan warga Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, mengungkapkan rasa pasrahnya atas kejadian tersebut. Ia mengatakan telah berjualan bakso di lokasi itu selama 16 tahun tanpa kendala serupa, termasuk pada ajang Pemilu atau Pilkada sebelumnya.
“Kemarin saya didatangi pemilik lahan di lokasi usaha saya. Saya diminta pindah tempat usaha,” ujar Rakidin.
Ia menjelaskan bahwa dirinya baru mengetahui pemilik lahan merupakan pendukung pasangan calon (paslon) lain. Sementara itu, Rakidin adalah koordinator desa dari paslon yang ia dukung.
Meski merasa berat, Rakidin bersyukur mendapat bantuan dari relawan paslon yang ia dukung untuk memindahkan lapaknya ke lokasi baru milik keluarganya.
“Alhamdulillah, saya dibantu relawan dan tetangga untuk pindah lokasi,” tuturnya.
Kasus itu pun menjadi perhatian publik dan menunjukkan perlunya menjaga kerukunan masyarakat meskipun berbeda pandangan politik. Aparat kepolisian pun terus mengupayakan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.