SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Cacar api atau herpes zoster merupakan infeksi lanjutan dari virus penyebab cacar air. Penyakit ini harus diwaspadai, saat usia kita mulai bertambah.
Menurut Dr. Prasetyadi Mawardi, hampir 95 % penduduk Indonesia sendiri pernah mengalami cacar air. Sehingga pada saat usia menginjak 48 sampai 50 tahun, potensial untuk terkena herpes zoster.
“Kita hampir 95% penduduk Indonesia pernah mengalami cacar air atau terkena virus varicela. Suatu saat varicela ini akan menjadi aktif mengalami reaktivasi, karena tadinya tidur di tubuh kita. Pada saat usia bertambah, kekebalan menurun. Sehingga resiko terkena herpes zoster meningkat,” ungkap Dr. Prasetyadi Mawardi sebelum talkshow bertajuk “Living Healthy is Living Happy” yang diadakan di Sunan Hotel Solo, Kamis, (14/11).
Meski demikian, dikatakan Dr. Prasetyadi, penyakit kulit ini bisa dicegah dengan vaksin herpes zoster yang relatif aman dan memiliki efek samping yang relatif ringan.
“Apakah hanya dapat mengenai orang tua saja, tentu tidak. Pada anak-anak juga bisa. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati,” sambungnya.
Dr. Prasetyadi menjelaskan orang yang terkena herpes zoster ini akan memiliki rasa tidak nyaman. Karena rasa nyerinya bisa berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun.
“Herpes zoster ini tidak pilih-pilih pandang bulu. Kaya miskin status sosial rendah semua bisa terkena herpes zoster ini. Penyebab utamanya adalah virus, bukan dompo yang kita kenal selama ini karena serangga tomcat,” jelasnya.
Sementara itu influencer kesehatan Dr. Reisa Broto Asmoro, menerangkan bahwa banyak yang salah kaprah mengenai penyakit cacar air. Banyak yang tidak paham dikira cacar air adalah penyakit sekali seumur hidup, padahal tidak.
“Penyakit ini tidak bisa diremehkan. Apalagi kepada orang orang yang pernah terkena cacar air. Bahkan bisa berubah menjadi penyakit berbahaya terutama untuk para lansia. Itulah pentingnya vaksin dilakukan untuk usia tersebut,” terang Dr. Reisa.
Selain melakukan vaksin herpes zoster, pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini dari balita, anak-anak, sampai dewasa.
“Bisa dimulai pencegahan terhadap cacar air terlebih dahulu. Penyakit cacar api ini juga erat dengan penularan antara satu orang dengan orang yang lain. Sehingga ini harus dicegah, harus diputus mata rantainya,” pungkas Dr. Reisa. Ando