Beranda Daerah Magelang Untuk Perbaikan Kebocoran, Pengeringan Selokan Van Der Wicjk Diperpanjang Hingga 14 November

Untuk Perbaikan Kebocoran, Pengeringan Selokan Van Der Wicjk Diperpanjang Hingga 14 November

Saluran Van Der Wicjk saat proses pengeringan yang membentang di Sleman bagian barat | tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Lantaran ditemukan kebocoran di samping pintu air di Bligo, Kabupaten Magelang, pengeringan Selokan Van Der Wicjk di Sleman Barat yang sudah berlangsung satu bulan terpaksa diperpanjang selama dua pekan ke depan.

Pengeringan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) guna memperbaiki saluran irigasi yang melayani wilayah pertanian di Sleman Barat.

“Belum bisa dibuka besok, kami masih menangani kebocoran tanggul di samping pintu Van Der Wicjk,” ungkap Rr Vicky Ariyanti, Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSSO, pada Kamis (31/10/2024).

Menurut Vicky, kebocoran tersebut ditangani melalui metode grouting, yakni mengisi celah atau retakan pada struktur tanggul dengan cairan padat. Selain itu, lapisan tanggul diperkuat dengan cor beton untuk mengatasi kemungkinan bocor kembali. “Kami telah menyampaikan dalam rapat dengan Aliansi Pemerhati Petani, Dinas PUP ESDM DIY, dan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman bahwa proses perbaikan ini memerlukan tambahan waktu maksimal dua pekan,” jelas Vicky.

BBWSSO menargetkan saluran ini dapat kembali beroperasi penuh dan melayani kebutuhan irigasi dari pintu Van Der Wicjk pada 14 November mendatang. Meski demikian, selama pengeringan berlangsung, air dari Bendung Mlinting tetap mengalir meski debitnya kecil. Aliran tersebut dapat membantu mengurangi dampak pengeringan, meskipun tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan irigasi petani.

Sutrisno, Ketua Aliansi Peduli Petani Sleman, berharap agar pengeringan saluran seperti Selokan Van Der Wicjk dan Selokan Mataram tidak dilakukan setiap tahun karena berdampak pada lahan pertanian. “Kami berharap pematian saluran air ini tidak setiap tahun, cukup dilakukan berkala. Dalam rapat bersama tanggal 25 Oktober lalu, disepakati pengeringan lima tahun sekali di bulan November,” ujar Sutrisno.

Keputusan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas irigasi dan mengurangi dampak pada aktivitas pertanian petani di wilayah Sleman.

www.tribunnews.com