SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Cawagub Jateng Gus Yasin berkomitmen untuk menerapkan ekonomi hijau bersama Cagub Jateng Ahmad Luthfi, jika diberi kepercayaan memimpin Jawa Tengah lima tahun kedepan.
“Hari ini daya saing ekonomi di Jawa Tengah masih berorientasi pada Profit, terlihat dari Dukungan Infrastruktur dan Tumbuh Suburnya Kawasan Indsutri di Jawa Tengah. Sehingga upaya adaptasi terhadap Konsep Bisnis Berkelanjutan (Sustainability Business Concept) untuk mendukung Ekonomi Hijau,”kata Gus Yasin saat debat kedua di MAC Ballroom Jl. Majapahit Kota Semarang, Minggu Malam, 10 November 2024.
Untuk mendorong ekonomi hijau, Paslon 2 akan berfokus pada SDM dan Keberlanjutan Lingkungan. Dengan menggunakan Prinsip Ramah Lingkungan yang selanjutnya kita Kenal sebagai ekonomi hijau.
Menurut Gus Yasin, permasalahan Utama di Jawa Tengah belum memiliki Rencana Aksi Ekonomi Sirkular (Ekonomi Hijau), sebagaimana amanat pemerintah pusat.
Menurut Gus Yasin Jawa Tengah akan dibentuk Program Kampung Iklim. Program ini sudah didaftarkan pada sistem registrasi nasional, seperti di Desa Sambirejo Kab. Sragen dan Desa Banyuroto Kab. Magelang.
“Pemerintah pusat sudah ada Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia. Tahun 2025-2045 sebagai panduan bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan ekonomi hijau ini,”kata Gus Yasin.
Gus Yasin mengatakan Paslon 2 punya beberapa program Unggulan Ekonomi Hijau. Yaitu dengan memberikan Insentif kepada investor yang menerapkan prinsip ekonomi hijau.
Akan melakukan pengembangan pertanian organik dengan tujuan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, yang berdampak terhadap lingkungan, seperti di Sragen dan Klaten.
“Kami akan mendorong Pengembangan Kawasan Industri berorientasi lingkungan (industri hijau) di Kawasan Industri Terpadu Batang, KEK Kendal, Kawasan Industri Wijayakusuma, Semarang, Jatengland Industrial Park, Sayung Demak,” imbuhnya.
Beberapa program Pengembangan Energi Terbarukan palson 2, yaitu Energi Biogas yang sudah ada di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Sragen yang memanfaatkan biogas kotoran sapi sebagai pengganti gas elpiji.
Lalu energi Geothermal untuk mendorong Pengembangan Geothermal berkolaborasi dengan BUMN dengan potensi Guci, Dieng, Umbul Telomoyo, Ungaran, Baturaden, Gunung Lawu. Lalu Energi Surya seperti di Karimunjawa, PLTS terapung Waduk Wadaslintang, Energi Hydro yang sudah ada di Klaten, Banyumas, Wonosobo dan Banjarnegara.
Juga akan menerapkan Transportasi Ramah Lingkungan dan Ramah Masyarakat, seperti bus listrik. Ditambah program ECO-PESANTREN yaitu pesantren olah sampah di pesantren mandiri energi. Prihatsari