Beranda Edukasi Pendidikan Festival Panen Hasil Belajar: Cara SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo Hidupkan Suasana...

Festival Panen Hasil Belajar: Cara SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo Hidupkan Suasana Belajar

Salah satu wali murid kelas IV SD Muhammadiyah PK sekaligus wakil walikota Solo terpilih, Astrid Widayani, menghadiri kegiatan "Demonstrasi Kontekstual," Sabtu (22/11/2024) | Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu (22/11/2024) lalu, ruang kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo di Jl. Dr. Moewardi No.24, Purwosari, Laweyan, dipenuhi keceriaan murid dan orang tua. Sebanyak 84 murid kelas IV berkumpul bersama wali murid, juga disaksikan oleh murid kelas V dan VI, dalam acara Festival Panen Hasil Belajar.

Festival itu  bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi momen penting untuk menampilkan hasil belajar murid dengan pendekatan pembelajaran Demonstrasi Kontekstual. Koordinator tim guru kelas IV, Andi Arfianto, menjelaskan bahwa pendekatan ini dirancang untuk menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata di sekitar murid.

“Tujuannya adalah mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam serta keterampilan berpikir kritis yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Suasana belajar di kelas berubah menjadi lebih hidup dan interaktif. Murid-murid menampilkan berbagai kegiatan yang mengundang antusiasme para penonton. Salah satu eksperimen yang menarik perhatian adalah demonstrasi perubahan wujud benda dan pengaruh gaya magnet, sebuah percobaan sederhana yang menjelaskan fenomena alam dengan cara yang mudah dipahami.

Selain eksperimen sains, murid juga mempraktikkan permainan matematika dengan menggunakan benda-benda di sekitar untuk menjelaskan konsep perhitungan dasar. Dalam bidang bahasa, mereka menunjukkan kreativitas melalui permainan kata dan kalimat yang melibatkan benda-benda di lingkungan sekitar. Ada juga eksplorasi alat musik tradisional Indonesia yang memperlihatkan cara memainkan alat musik sambil mengenalkan keberagaman budaya.

Tidak ketinggalan, murid membagikan informasi terkait perkembangan sepak bola, baik nasional maupun internasional, yang menunjukkan minat mereka terhadap dunia olahraga. Semua ini menjadi bukti bagaimana pendekatan Demonstrasi Kontekstual mampu menghidupkan pembelajaran dan memotivasi murid untuk lebih aktif.

Salah satu wali murid, Astrid Widayani, yang juga dikenal sebagai calon Wakil Wali Kota Solo, menyampaikan kebanggaannya terhadap hasil kerja keras murid-murid. “Kegiatan ini sangat membantu murid untuk mengaitkan pelajaran dengan hal-hal yang mereka lihat dan alami. Selain itu, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi murid untuk lebih aktif dalam berpartisipasi,” ujarnya penuh antusias.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang bagi murid untuk menunjukkan hasil belajar mereka tetapi juga mempererat hubungan antara guru, murid, dan orang tua. Dengan pendekatan yang relevan dan interaktif, kegiatan ini menciptakan pengalaman belajar yang bermakna sekaligus menyenangkan. Suhamdani