Beranda Daerah Wonogiri Harga Barang Terus Naik, Perekonomian Belum Stabil Diperparah PPn dan Opsen Pajak...

Harga Barang Terus Naik, Perekonomian Belum Stabil Diperparah PPn dan Opsen Pajak Kendaraan, Bagaimana Menyikapinya?

Pedagang
Seorang pedagang menunggui lapaknya yang sepi pembeli. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang pergantian tahun, masyarakat dihadapkan pada realitas pahit: harga sejumlah kebutuhan pokok terus merangkak naik.

Kondisi ini menjadi pukulan berat, terutama karena daya beli masyarakat yang menurun akibat iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif.

Perekonomian Indonesia, meski perlahan bangkit, belum bisa dikatakan berada dalam kondisi yang stabil.

Situasi ini semakin diperparah dengan kebijakan fiskal baru yang akan berlaku mulai 2025, yaitu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen serta pengenaan opsen pajak kendaraan bermotor.

Kebijakan ini diprediksi akan menambah beban masyarakat sekaligus memengaruhi harga barang dan jasa, termasuk biaya transportasi.

A. Apa Dampaknya bagi Masyarakat?

– Harga Kebutuhan Pokok Naik
Dengan naiknya PPN, harga barang-barang kebutuhan sehari-hari akan semakin tinggi karena produsen cenderung membebankan pajak tambahan ini kepada konsumen.

– Biaya Hidup Melonjak
Secara otomatis biaya hidup bakal naik.

Daya Beli Semakin Lemah
Dengan pendapatan yang tidak meningkat secara signifikan, masyarakat akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

Baca Juga :  Terjadi di Terminal Krisak Wonogiri, 100 Kru dan 40 Bus Jalani Tes Urine dan Ramp Check, Berikut ini Hasilnya

B. Bagaimana Masyarakat Bisa Menyikapi?

– Mencari Alternatif Hemat:

Pilih kebutuhan pokok yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
Manfaatkan promo atau diskon di platform e-commerce untuk menghemat pengeluaran.

– Mengelola Keuangan Secara Bijak:

Prioritaskan kebutuhan esensial dibandingkan keinginan.
Catat setiap pengeluaran untuk memastikan tidak ada anggaran yang terbuang sia-sia.

– Mencari Sumber Pendapatan Tambahan:

Mulai usaha kecil-kecilan dengan modal minim, seperti berjualan makanan atau barang kebutuhan sehari-hari.
Manfaatkan platform digital untuk berjualan atau menawarkan jasa.

– Memanfaatkan Program Pemerintah:

Ikuti program bantuan sosial atau subsidi yang disediakan pemerintah untuk meringankan beban ekonomi.
Cari informasi tentang pelatihan kerja gratis atau program pengembangan keterampilan seperti Kartu Prakerja.

– Menekan Penggunaan Kendaraan Pribadi:

Beralih ke transportasi umum atau carpooling untuk mengurangi biaya pajak kendaraan dan bahan bakar.
Bisa pula dengan memilih membeli kendaraan bekas ketimbang baru.

Kondisi ekonomi yang belum stabil dan kebijakan baru yang memberatkan menjadi tantangan berat bagi masyarakat. Namun, dengan pengelolaan keuangan yang bijak dan eksplorasi peluang usaha, masyarakat diharapkan mampu bertahan di tengah situasi sulit ini.

Baca Juga :  Wapres Gibran di Pabrik Tas CV Trackerindo Anugerah Sejahtera Wonogiri, Sebut Soal Support

Pemerintah pun diharapkan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk meringankan beban rakyat dan mendorong pemulihan ekonomi secara menyeluruh.

Dukungan berupa subsidi kebutuhan pokok, insentif untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perbaikan iklim usaha harus menjadi prioritas untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Aris Arianto