Beranda Daerah Klaten Baru Bebas, Residivis Uang Palsu di Klaten Ini Nekat Produksi Lagi

Baru Bebas, Residivis Uang Palsu di Klaten Ini Nekat Produksi Lagi

Ilustrasi uang palsu

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM   Warga Sukoharjo berinisial (47) ditangkap polisi lantaran berbelanja dengan menggunakan yang palsu di Pasar Ngebuk, Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Klaten beberapa waktu terkini.

Saat melakukan jumpa pers di aula Satya Haprabu Mapolres Klaten pada Selasa (14/1/2025), Kapolres, AKBP Warsono menjelaskan, M adalah seorang residivis.

“Perlu diketahui bahwa pelaku itu merupakan residivis perkara yang sama dan keluar dari Lapas Yogyakarta pada Januari 2024. Jadi itu adalah perkara ataupun tindak pidana yang dilakukan berulang oleh pelaku,” ungkap Warsono, Selasa (14/1/2025).

Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi, menambahkan bahwa dulu tersangka M ditahan di Lapas Yogyakarta setelah berbelanja menggunakan uang palsu yang dibeli secara online dari Facebook.

Bukannya tobat, setelah bebas tersangka M justru belajar secara mandiri (otodidak) menggunakan printer.

“Setelah keluar dari tahanan, dia ngekos di daerah Janti, Yogyakarta. Di sana dia memproduksi uang palsu senilai Rp500 ribu dan baru digunakan Rp300 ribu. Itu pecahan Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp50 ribu, dan Rp100 ribu,” jelas Dica.

Dikatakan, uang palsu buatan tersangka M baru digunakan di Pasar Ngebuk, Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Beruntung aksi tersangka M berhasil digagalkan seusai ketahuan berbelanja ikan pindang menggunakan uang palsu.

Tersangka M, mengungkapkan sebelumnya pernah ditahan selama 1 tahun empat bulan di Lapas Yogyakarta dalam kasus yang sama.

Dia mengaku membeli uang palsu senilai Rp1 juta dengan harga Rp200 ribu.

Adapun, di Kabupaten Klaten dia mengaku nekat membuat uang palsu karena keadaan ekonominya dirasa sulit.

“Kemarin saya cetak sekitar Rp500 ribu, pecahan Rp100 ribu ada dua lembar dan Rp50 ribu sekitar delapan lembar.

“Itu kemarin hanya coba-coba dan ingin tahu caranya saja. Ternyata hasilnya tidak seperti uang asli, karena dari kertas HVS jadi warnanya agak pudar dan halus,” ujarnya.

www.tribunnews.com