Beranda Nasional Jogja Berkendara Saat Hujan, Waspadai 16 Titik Genangan di Kota Yogyakarta Ini

Berkendara Saat Hujan, Waspadai 16 Titik Genangan di Kota Yogyakarta Ini

Ilustrasi hujan. Foto: pexels.com

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama musim penghujan ini, apalagi curah hujan sering intensif, ada beberapa titik genangan di Kota Yogyakarta yang perlu diwaspadai, apalagi bagi pengendara sepeda  motor.

Menurut pemetaan yang dilakukan oleh Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, setidaknya terdapat 16 titik yang acapkali timbul genangan, ketika hujan dengan intensitas tinggi melanda.

Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Rahmawan Kurniadi, mengatakan, titik-titik genangan tersebut antara lain adalah

Simpang Tegal Gendu, Jalan Pramuka; Jalan Atmosukarto dan Jalan Trimo, Kotabaru; Jalan Gondusuli, Semaki; Jalan Magelang, dari batas kota sampai Borobudur Plaza; Jalan Sorogenen, Sorosutan; serta Jalan Jogokariyan.

Kemudian Jalan Batikan, dari depan kampus UST ke selatan sampai simpang empat; Jalan Monginsidi, Karangwaru; Jalan Mantrijeron; Jalan Secodiningratan, Prawirodirjan; Jalan Parangtritis, depan Pasar Prawirotaman; hingga Jalan Bener.

Baca Juga :  Perilakunya Dianggap Bikin Resah, Jokowi Diadukan ke Panembahan Senopati di Makam Kotagede

“Untuk (genangan) di Jalan Parangtritis dan Jalan Trimo akan kami tangani pada tahun 2025 ini,” cetus Rahmawan, Selasa (14/1/25).

Sebagaimana diketahui, Pemkot Yogyakarta telah menetapkan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 28 Februari 2025.

Hal tersebut ditetetapkan melalui Keputusan Wali Kota Yogyakarta No 493 Tahun 2024, sebagai respons terhadap potensi cuaca ekstrem selama puncak musim penghujan.

Ketua Tim Kerja Pencegahan Dan Kesiapsiagaan Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Yogya, Darmanto, menuturkan, langkah ini diambil berdasarkan rekomendasi BMKG.

Dijelaskan, bahwa BMKG sudah memprediksi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di wilayah DIY sepanjang beberapa bulan ke depan.

“Seluruh wilayah kota berada dalam periode rawan bencana hidrometeorologi.  Cuaca ekstrem ini tidak hanya meningkatkan risiko banjir dan longsor, tetapi juga kerusakan akibat angin kencang dan pohon tumbang, terutama di area padat penduduk,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tragis! Nenek Warga Gunungkidul Ini Tiba-tiba Tertimpa Mobil Pikap yang Terjun dari Tebing di Belakang Rumahnya!

www.tribunnews.com