BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah upaya penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK), kondisi pasar sapi di Boyolali lesu. Warga memilih menunda pembelian ternak sapi di pasar hewan.
Seperti terlihat di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Jumat (10/1/2025) yang bertepatan hari pasaran pajing pasar tersebut . Menurut pedagang atau blantik, merebaknya PMK menjadi pukulan bagi pedagang.
Pasalnya, masyarakat yang ingin membeli jadi was-was dan takut. Meski sudah ada upaya penanggulangan PMK, penjualan sapi menurun.
“Sudah dua pasaran ini agak lesu pasarnya,” ungkap Atmo (58) salah satu blantik.
Dia mengaku membawa tiga ekor sapi. Namun hingga siang hari, sapi belum laku seekorpun.
“Padahal sapi yang saya bawa ini sehat- sehat. Sudah diperiksa dokter hewan sebelumnya.”
Terpisah, Ketua PMI Boyolali Sunarno mengatakan, pihaknya ikut terjun untuk mengantisipasi penyebaran PMK. PMI turut membantu dalam penyemprotan disinfektan ke pasar-pasar hewan di wilayah Boyolali.
“PMI diminta Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) untuk melakukan penyemprotan. Selama pencegahan PMK ini sudah 100 literan disinfektan digunakan untuk penyemprotan.”
Diungkapkan, kegiatan penyemprotan itu sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran PMK yang kembali mewabah. Tak hanya itu, Pemkab Boyolali juga melakukan pengetatan pengawasan hewan secara menyeluruh. Waskita