WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Slogoretno Jatipurno Wonogiri mengambil langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang bersih, berkelanjutan, dan tanggap terhadap perubahan iklim dengan mengadakan pelatihan kader bank sampah, Rabu (8/1/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta ini bertujuan meningkatkan kemampuan kader dalam memilah sampah non-organik serta mengoptimalkan pengelolaan bank sampah yang telah dirintis.
Sebagai bagian dari visi menjadikan Desa Slogoretno sebagai desa cerdas, pemerintah desa terus menghadirkan inovasi. Salah satu langkah strategisnya adalah pengembangan bank sampah yang telah dimulai dengan pendirian Bank Sampah Retno Bersinar 1 sekitar enam bulan lalu. Pelatihan kader ini juga menjadi wujud nyata implementasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah dicanangkan sejak akhir 2022.
Dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (9/1/2025), pelatihan ini menghadirkan narasumber dari UPTD Puskesmas Jatipurno dan pengelola barang bekas dari Kecamatan Sidoharjo.
Para ahli tersebut berbagi pengalaman dan wawasan kepada peserta, mulai dari teknik pengelolaan sampah hingga strategi menjadikan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan.
Kades Slogoretno Suparmanto, menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya solusi terhadap masalah lingkungan, tetapi juga peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Permasalahan sampah bukan sekadar isu lingkungan, melainkan juga berhubungan erat dengan ekonomi. Melalui bank sampah, kita bisa memberdayakan masyarakat sekaligus membuka peluang penghasilan baru,” ujar Kades Slogoretno Suparmanto.
Ia menyebut pelatihan ini selaras dengan fokus penggunaan dana desa pada tahun 2025 yang menitikberatkan pada program adaptasi perubahan iklim.
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri, Bahari, yang memberikan apresiasi melalui sambungan virtual. Bahari mengajak masyarakat untuk turut aktif dalam mengatasi masalah sampah dan menjadikan bank sampah sebagai gerakan kolektif yang berkelanjutan.
Bank sampah tidak hanya dirancang untuk mengatasi persoalan lingkungan, tetapi juga diharapkan menjadi sumber ekonomi baru bagi warga. Kades Slogoretno Suparmanto, berharap setiap dusun di desanya dapat mendirikan satu bank sampah baru setiap tahun sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat.
“Bank sampah adalah salah satu pilar penting dalam mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan mandiri,” ungkap Kades Slogoretno Suparmanto.
Ia optimis melalui program ini, Desa Slogoretno dapat menjadi desa yang tanggap terhadap perubahan iklim sekaligus mandiri secara ekonomi. Aris Arianto
