YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Daya beli masyarakat kelas menengah, terutama mereka yang berpendapatan tidak tetap, perlu menjadi perhatian utama, karena justru sangat rentan menjadi miskin. Pengamat Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo, menyoroti risiko yang dihadapi kelompok ini, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
“Kelas menengah yang rentan miskin ini adalah mereka yang tidak memiliki pendapatan tetap, seperti petani, wirausaha, dan pedagang. Ketika kondisi bisnis dan permintaan menurun, pendapatan mereka ikut turun, sementara pengeluaran untuk kebutuhan hidup tetap,” ujar Y Sri Susilo pada Jumat (19/01/2025).
Ia menegaskan, penguatan daya beli masyarakat kelas menengah dapat dilakukan melalui pembukaan lapangan kerja dan pemberian kesempatan berusaha. Bantuan sosial juga dinilai penting, khususnya bagi masyarakat perkotaan yang menghadapi tekanan pengeluaran lebih besar.
“Yang terkena PHK perlu diberikan peluang kerja atau berusaha, misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau program lain. Untuk meningkatkan kelas menengah, pendapatan mereka harus diperbaiki,” imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto, menambahkan bahwa menjaga inflasi tetap terkendali adalah langkah penting untuk menekan angka kemiskinan. Stabilitas inflasi akan membantu mempertahankan daya beli masyarakat, termasuk mereka yang berada sedikit di atas garis kemiskinan.
“Ketika inflasi terkendali, maka angka kemiskinan bisa ditekan, baik bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan maupun sedikit di atasnya,” jelas Hermanto.
Ia juga mengapresiasi langkah intervensi pemerintah daerah dan pusat dalam menekan angka kemiskinan di DIY. Namun, menurutnya, perlu dilakukan kajian lebih mendalam terkait potret kemiskinan di masing-masing kabupaten/kota untuk memastikan intervensi yang lebih tepat sasaran.
“Ke depan, kami akan melakukan kajian agar bantuan sosial dan program lainnya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat miskin, tetapi juga kelas menengah rentan. Intervensi di DIY sejauh ini sudah baik, tinggal diperkuat,” pungkas Hermanto.