JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengamat militer Connie Bakrie kembali memanaskan isu skandal pejabat negara yang ia simpan di Rusia. Dalam wawancara di YouTube Abraham Samad pada Senin (31/12/2024), Connie menyebut dokumen tersebut menyangkut nama-nama besar, termasuk mantan Presiden Joko Widodo, yang sering disebut dengan nama alias “Mulyono”.
Bahkan, ia mengingatkan Iriana Jokowi untuk tidak merasa tenang karena ada babak baru yang dia sebut melibatkan dirinya.
Connie mengungkapkan bahwa dokumen tersebut, yang telah dinotariskan, menyimpan informasi penting terkait penyalahgunaan kekuasaan. Selain Joko Widodo, nama Gubernur Lemhanas, Andi Wijayanto, juga disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan presiden. Connie menyoroti intensitas pertemuan Andi dengan Jokowi yang menurutnya tidak pernah terjadi di era gubernur sebelumnya.
Di tengah rumor panas ini, Andi juga diterpa isu kedekatannya dengan seorang waria. Namun, Connie menilai isu tersebut sengaja diangkat untuk menjatuhkan Andi. Ia mengklaim bahwa Andi memiliki data sensitif yang bisa menjadi “kartu truf” terhadap keluarga Jokowi, termasuk Iriana.
Di sisi lain, dokumen tersebut juga diklaim memuat skandal lain, seperti upaya kriminalisasi terhadap mantan calon presiden Anies Baswedan. Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, membenarkan keberadaan dokumen tersebut.
Ia menyebut bukti-bukti itu termasuk video yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat negara untuk mengintervensi hukum demi kepentingan pribadi. Guntur bahkan menyebut skandal ini memiliki daya ledak lebih besar dibanding kasus Watergate di Amerika Serikat.
Akan tetapi, sejumlah pihak mendesak agar dokumen itu segera dibuka ke publik. Mantan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko mempertanyakan alasan dokumen tersebut disimpan di Rusia, alih-alih dilaporkan ke aparat penegak hukum Indonesia.
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera juga menekankan pentingnya membuka dokumen tersebut agar dapat diuji kebenarannya di pengadilan.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menanggapi dengan skeptis, mempertanyakan keabsahan dokumen tersebut. Ia menyarankan agar bukti itu dibuka jika memang ada.
Sedangkan Ketua Relawan Jokowi Mania, Noel Ebenezer, menantang PDIP untuk membuktikan klaim tersebut, sembari menegaskan bahwa isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan hanya akan menjadi bumerang.
Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memberikan respons. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, meminta siapa pun yang memiliki bukti dugaan korupsi, termasuk Hasto Kristiyanto, untuk melapor ke aparat penegak hukum. Tessa memastikan KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut sesuai prosedur.
Isu itu memunculkan tekanan publik agar skandal tersebut segera dibuka dan diproses secara hukum. Namun, hingga kini, dokumen yang disebut-sebut menyimpan banyak rahasia besar itu masih tersimpan rapat di luar negeri, menunggu momentum untuk diungkap.