NGANJUK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lagi nikmatnya bobok-bobok siang, warga Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini kehilangan dua orang anaknya Balita yang kembar.
Kedua bocah tersebut diketahui terapung di kolam ikan, dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Jumat (10/1/2025).
Polres Nganjuk pun lantas turun untuk menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.
Kapolres Nganjuk, AKP Supriyanto menjelaskan, Insiden tragis itu pertama kali diketahui oleh Suhartini, kerabat korban, yang menemukan kedua balita tersebut dalam kondisi tak bernyawa di kolam yang terletak tepat di depan rumah mereka.
Suhartini mendapati salah satu korban dalam posisi terlentang, sementara korban lainnya ditemukan terapung di permukaan air. Meski sempat dilakukan upaya penyelamatan dengan membawa kedua balita ke klinik terdekat, nyawa keduanya tidak berhasil diselamatkan.
“Korban sempat dilarikan ke sebuah klinik, namun nyawanya tak tertolong,” ungkap Kapolres Nganjuk, AKP Supriyanto, saat dikonfirmasi.
Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap detail insiden ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kolam ikan tersebut memiliki ukuran panjang 190 cm, lebar 163 cm, dan tinggi 55 cm. Kolam ini juga diketahui tidak dilengkapi dengan pagar pembatas yang dapat mencegah anak-anak mendekatinya.
“Polsek Pace bersama Tim INAFIS Polres Nganjuk telah mendatangi TKP, mencatat keterangan saksi, dan mengamankan barang bukti berupa pakaian korban. Berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” jelas AKP Supriyanto.
Polisi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil, guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Kejadian Lain Bocah Hanyut di Selokan
Jenazah balita hanyut di selokan di kawasan Babatan Wiyung, Surabaya Barat, berinisial MR berusia 3,5 tahun akhirnya ditemukan, Jumat sore (27/12/2024).
Setelah melakukan proses pencairan selama 4 hari, korban ditemukan di sela eceng gondok Kali Makmur.
Jenazah MR ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Saat penemuan, petugas gabungan dari PU BIna Marga Surabaya yang menurunkan ekskavator mengeruk tumpukan eceng gondok.
Dari sana petugas sempat menurunkan alat keruknya yang membuat jenazah kembali hanyut. Akhirnya, korban kemudian ditemukan.
Lokasi penemuan jenazah berada sekitar 3 kilometer dari selokan Jalan Babatan II F Wiyung, Surabaya, lokasi awal balita tersebut tenggelam.
Jenazah balita MR ditemukan terbelit enceng gondok di Kali Makmur, dekat SMP Negeri 34 Surabaya di Jalan Wiyung PDAM Surabaya.
Balita MR yang terjatuh ke selokan di pemukiman warga di Babatan Surabaya dan terbawa air air saat bermain bersama kakak dan temannya ditemukan meninggal. Jenazah balita berusia 3,5 tahun ditemukan di sela enceng gondok Kali Makmur, Surabaya, setelah proses pencairan selama 4 hari, Jumat sore (27/12/2024).
“Betul telah ditemukan. Korban berada dibalik eceng gondok. Setelah ekskavator mengeruk eceng gondok, terlihat jenazah bayi ada dibaliknya,” kata Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Aprianto di lokasi kejadian.
Jenazah langsung diangkat ke perahu karet untuk selanjutnya dibawa ke pihak keluarga. “Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa, dan kondisi bayi sudah membiru,” terangnya.
Petugas Basarnas yang sudah menunggu diseberang sungai langsung bergerak menangkap jenazah MR.
Petugas yang hendak menangkap sempat kesulitan karena kondisi sungai banyak enceng gondok.
Namun dibantu petugas di pinggir sungai akhirnya jenazah balita berhasil diangkat dan dibungkus kantong jenazah.
“Untuk lebih pastinya jenazah langsung kami bawa ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya,” jelas Eko.
Balita MR hanyut
Tangkapan kamera CCTV saat balita MR (3,5 tahun) bersama kakaknya bermain air hujan lalu terpeleset ke selokan dan hanyut di kawasan Babatan Wiyung, Surabaya Barat, berinisial MR berusia 3,5 tahun akhirnya ditemukan, Jumat sore (27/12/2024).
Saat kejadian, korban sedang bermain air bersama seorang kerabat dan temannya saat turun hujan deras, Selasa (24/12/2024) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Korban tergelincir masuk ke selokan tanpa penutup yang arus airnya deras di depan rumah warga. Balita MR langsung terbawa arus,
Kakaknya, yang melihat kejadian itu berteriak histeris dan melapor ke orangtuanya.