BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pagi itu, Selasa (26/12/2024), ruang persalinan di RSI Banyu Bening, Ngemplak, Boyolali, terasa lebih sibuk dari biasanya. Ada suasana harap-harap cemas yang melingkupi para tenaga medis yang bersiap menghadapi momen langka.
Di atas ranjang persalinan, Vina Septiana, seorang ibu asal Dukuh Kepoh, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, tengah berjuang untuk melahirkan tiga bayi kecil ke dunia.
Ketiga bayi yang lahir pada hari itu adalah anak keempat, kelima, dan keenam bagi Vina dan suaminya, Kelik Puspito. Proses persalinan dipimpin oleh dr. Johan Nafis Raden, didampingi dr. Hamid Pramusyahid, seorang dokter anak.
Dalam waktu sekitar satu jam, ketiga bayi laki-laki itu berhasil dilahirkan dengan selamat. Masing-masing memiliki berat badan 2,1 kg, 2 kg, dan 1,9 kg.
“Alhamdulillah, bayi sehat, ibu sehat, dan semua sehat,” ujar dr. Johan dengan nada lega usai persalinan.
Vina mengaku sempat terkejut saat mengetahui dirinya mengandung bayi kembar tiga. “Kaget, surprise gitu. Ini anak ke-4, 5, dan 6,” katanya sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Namun, kehamilan ini tidaklah mudah. Selama masa mengandung, Vina kerap bolak-balik ke rumah sakit karena perutnya sering terasa kencang.
Melihat kondisi ini, dr. Johan memutuskan untuk memajukan persalinan sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL). “Usia kehamilan 36 minggu kita lahirkan. Kalau ditunggu lebih lama, risikonya terlalu besar,” jelasnya.
Meski lahir prematur, ketiga bayi ini menunjukkan kondisi kesehatan yang baik. Setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari, mereka akhirnya diperbolehkan pulang pada Kamis (2/1/2025). Saat meninggalkan rumah sakit, keluarga kecil ini membawa serta kebahagiaan besar yang akan terus mereka kenang sepanjang hidup.
Bagi Vina dan Kelik, kehadiran tiga bayi sekaligus ini adalah anugerah luar biasa. Mereka kini tidak hanya memiliki keluarga besar, tetapi juga cerita unik yang akan terus mereka ceritakan kepada ketiga anak kembar mereka kelak.
Di balik peristiwa itu, dr. Johan dan tim medis RSI Banyu Bening merasa bersyukur telah menjadi bagian dari momen penuh keajaiban tersebut.
“Ini bukan hanya pekerjaan, tetapi juga pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” ujarnya.
Tiga bayi kembar ini, yang lahir di penghujung tahun 2024, seakan menjadi simbol harapan dan kebahagiaan yang baru bagi keluarga Vina dan Kelik. Keajaiban kecil itu juga mengingatkan kita bahwa di tengah rutinitas sehari-hari, selalu ada momen-momen luar biasa yang mampu menyentuh hati dan membawa senyum ke wajah siapa saja yang mendengarnya. Waskita