![1502 keracunan](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2025/02/1502-keracunan.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pantas saja terjadi keracunan massal saat masyarakat menghadiri pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Kelurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman.
Bagaimana tidak, karena dari hasil analisis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, menyebutkan bahwa makanan yang disajikan dalam pesta tersebut terkontaminasi tiga jenis bakteri sekaligus, yakni Salmonella sp, Bacillus Cereus, dan E. Coli.
“Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus, dan E. Coli pada makanan yang disajikan,” ujar Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama, Jumat (14/2/2025).
Kronologi Kejadian
Kasus keracunan massal ini bermula saat sebuah pesta pernikahan digelar di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel pada Sabtu, 8 Februari 2025. Akad nikah dilangsungkan pada pagi hari, dilanjutkan dengan resepsi pada siangnya. Sebagian makanan dikonsumsi di lokasi acara, sementara sebagian lainnya dibagikan kepada warga sekitar.
Gejala mulai muncul pada malam harinya, dengan keluhan demam dan diare ringan. Namun, pada hari Minggu keesokan harinya, jumlah warga yang mengalami gejala semakin bertambah dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Sleman.
Menanggapi kejadian tersebut, Dinas Kesehatan segera berkoordinasi dengan Puskesmas Tempel 1 yang kemudian mendirikan posko kesehatan untuk menangani para korban keracunan.
Ratusan Korban Keracunan
Total korban yang mengalami keracunan mencapai 170 orang, terdiri dari 118 orang menjalani rawat jalan dan 52 orang dirawat inap di rumah sakit. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari warga setempat dan tamu dari luar daerah yang menghadiri hajatan.
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menyatakan sebagian besar korban kini telah pulih dan diperbolehkan pulang. “Sampai siang ini tinggal 1 orang yang masih opname, yang lain sudah pulang,” ungkapnya.
Dugaan Sumber Kontaminasi
Meski tidak merinci makanan apa saja yang terkontaminasi bakteri, Dinkes Sleman menyebutkan bahwa sampel makanan yang diperiksa meliputi bakso, sate, siomay, krecek, dan es krim. “Ada beberapa yang diduga tercemar bakteri tersebut,” kata Cahya Purnama.
Selain di Dusun Krasakan, kasus serupa juga dilaporkan terjadi di Dusun Sanggrahan, Mlati, Sleman, dalam acara arisan yang digelar di hari yang sama. Puluhan orang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi siomay yang diketahui berasal dari penyuplai yang sama dengan acara di Tempel.
Langkah Hukum
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, mengungkapkan pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi, termasuk penyelenggara hajatan, korban, dan penyedia makanan. Jumlah saksi kemungkinan akan bertambah seiring proses penyelidikan yang masih berlangsung.
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan untuk memastikan sumber kontaminasi. “Nunggu hasil lab, kita lakukan penambahan pemeriksaan,” ujar Kombes Edy.