
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah menghangatnya isu reshuffle kabinet belakangan ini, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bertemu dengan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Budi Arie, yang juga Ketua Umum Projo, mengaku pertemuannya dengan ayahanda Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu membahas rencana pembentukan partai baru, yakni partai “Super Tbk”.
“Partai ‘Super Tbk’. Partai dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat,” kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai pembentukan partai tersebut. Saat ditanya lebih lanjut, Budi hanya tersenyum dan berkata, “Terjemahkan sendiri saja.”
Pertemuan itu memicu spekulasi di tengah isu reshuffle kabinet yang semakin hangat. Apalagi, Budi Arie sebelumnya sempat menyambangi kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Selasa (28/1/2025).
Pertemuan di Solo tersebut berlangsung secara tertutup di dalam kediaman Jokowi. Saat itu, Budi Arie belum bersedia memberikan keterangan kepada awak media. Sementara Jokowi menyebut pertemuan itu hanya silaturahmi biasa tanpa pembicaraan spesifik.
“Enggak, enggak (tidak ada pembicaraan spesifik). Ini banyak orang,” ujar Jokowi.
Meski demikian, pertemuan kedua tokoh itu memunculkan tanda tanya di kalangan publik, terutama terkait rencana pembentukan partai baru. Benarkah pertemuan itu hanya membahas rencana pembentukan partai baru dan tidak ada agenda lain? Atau justru ada strategi politik yang lebih besar di baliknya?