
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, akhirnya resmi digantikan oleh Brian Yuliarto. Pelantikan Brian dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (19/2/2025).
Sekalipun terjadi pergantian menteri, Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) tetap menuntut hak tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayarkan oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2020 hingga 2024.
Juru Bicara Adaksi, Anggun Gunawan, menegaskan bahwa mereka akan terus memperjuangkan pencairan program Tukin for All bagi seluruh dosen ASN Kemendiktisaintek meskipun terjadi perubahan kepemimpinan di kementerian.
Ia menegaskan bahwa aksi mereka bukan bertujuan agar Satryo Soemantri Brodjonegoro dicopot dari jabatannya, melainkan untuk menuntut hak yang seharusnya mereka terima.
“Mau siapa pun menterinya, Adaksi akan tetap menuntut pencairan Tukin for All,” ujar Anggun saat dihubungi Tempo, Rabu (19/2/2025).
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru dilantik, Brian Yuliarto, menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Ia mengatakan akan mempelajari permasalahan tukin dosen ASN yang belum dibayarkan dan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Iya nanti kami pelajari semuanya. Kami selesaikan secara cepat bersama-sama, koordinasi begitu dengan stakeholder yang lain ya. Saya kan baru masuk nih soalnya. Tentu saya pelajari dengan teman-teman di kementerian,” kata Brian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Brian Yuliarto resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari yang sama. Ia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang hanya menjabat selama empat bulan. Pergantian ini menjadi sorotan di tengah ketidakpuasan dosen ASN terhadap kebijakan pencairan tunjangan kinerja mereka.