
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu per satu sosok di balik misteri pagar laut Tangerang mulai muncul ke permukaan. Dari mulut Kepala Desa Kohod, Arsin, keluar satu nama pihak ketiga dengan sosok yang dikenal dengan inisial S.
Misteri ini mencuat setelah kunjungan Probowi ke wilayah tersebut, yang secara tidak langsung membuka tabir persoalan perizinan lahan di kawasan pagar laut. Sejumlah warga mulai mempertanyakan keabsahan surat izin berupa hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) di atas lahan itu.
Menanggapi hal tersebut, Arsin melalui kuasa hukumnya, Yunihar, mengungkapkan bahwa ada pihak ketiga yang terlibat dalam proses pembuatan surat izin tersebut. Sosok yang disebut dengan inisial S itu diduga memainkan peran penting dalam pemrosesan dokumen perizinan.
Yunihar menegaskan bahwa kliennya tidak pernah terlibat dalam pembuatan dan penandatanganan surat izin palsu yang kini ramai diperbincangkan. “Stempel dan tanda tangan yang ditunjukkan ke warga itu palsu, dan Arsin tidak pernah menandatangani,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/2/2025).
Lalu, siapa sosok S? Menurut Yunihar, S bukanlah orang asing dalam kasus ini. Identitasnya dapat ditelusuri melalui dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR). “Jika ditelusuri siapa yang mengajukan PKKPR itu, di situ jelas ada kop suratnya,” kata Yunihar.
S disebutkan datang ke Desa Kohod pada tahun yang sama ketika Arsin mulai menjabat sebagai kepala desa, yaitu tahun 2021. Sosok S menawarkan jasa administratif kepada Arsin, termasuk dalam pembuatan surat izin bagi warga.
“Karena tidak ada keraguan, maka tawaran itu difasilitasi. Ketika ada warga yang seirama dan ada permintaan, ya dipenuhi, jadilah itu,” lanjut Yunihar.
Namun, Yunihar membantah tuduhan bahwa Arsin mencatut KTP warga untuk membuat surat izin palsu. Ia menegaskan bahwa justru warga yang meminta surat izin tanah tersebut.
Sementara itu, Bareskrim Polri menyatakan bahwa sosok S yang disebut oleh Arsin tidak masuk dalam pertimbangan penyidik pada kasus dugaan pemalsuan surat izin lahan pagar laut Tangerang.