Beranda Umum Karyawan Toko Mebel di Ciracas Ini Tewas Bersimbah Darah di Tangan Rekan...

Karyawan Toko Mebel di Ciracas Ini Tewas Bersimbah Darah di Tangan Rekan Kerjanya Sendiri

ilustrasi pembacokan.
Ilustrasi kasus pembacokan / pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam banyak kasus kejahatan, pelaku dan korban bukanlah orang asing. Hal itu persis seperti yang terjadi pada seorang pegawai mebel di Jakarta Timur ini, bernama Bait.

Ia ditemukan meninggal dunia di Jalan Malaka, RT 01/RW 07, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dalam keadaan  terluka parah dan bersimbah darah. Diduga kuat, korban dibunuh rekan kerjanya sendiri.

Peristiwa tragis itu diduga terjadi pada Jumat (31/1/2025), yang dilakukan oleh rekan kerjanya sendiri berinisial RY pada sekitar pukul 22.30 WIB.

Rekan kerja, yang juga  sekaligus saksi mata, Alan (52), mengatakan Bait tewas dengan sejumlah luka kekerasan senjata tajam.

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat  terlibat cekcok dengan RY pada area tempat produksi mebel.

 

“Lukanya di bagian mana saja saya kurang tahu, karena pas kejadian saya langsung buru-buru menolong. Tapi ada beberapa luka senjata tajam,” kata Alan di Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).

 

Usai kejadian  itu, RY melarikan diri, dan sampai ini masih menjadi buron polisi.

 

Jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur diturunkan untuk mengejar pelaku.

 

Saksi mata

 

Beberapa saat sebelum kejadian sejumlah pegawai melihat Bait sempat terlibat cekcok terkait masalah rumah tangga dengan sang istri berinisial IR dan RY di lokasi.

 

Pasalnya Bait, IR, seorang anak laki-laki mereka berinisial FZ (13), serta RY memang sehari-harinya diketahui tinggal di tempat produksi bersama sejumlah pegawai mebel lain.

 

Bait sudah 10 tahun terakhir bekerja di bagian produksi mebel. IR sebagai asisten rumah tangga (ART), sementara RY baru sekitar satu bulan terakhir bekerja sebagai sopir mebel.

Baca Juga :  Talud Setinggi 4 Meter Longsor, Ganggu Akses Jalan di Tirtomartani, Sleman

 

“Korban sempat ribut sama istrinya, ya karena masalah rumah tangga saya enggak jadi saya pindah ke depan. Tiba-tiba pas lagi di depan anak korban datang sambil teriak minta tolong,” ujarnya.

 

Alan menuturkan setelah mendapat laporan itu dia bersama pegawai lainnya bergegas mengecek ke area produksi. Nahas kala itu Bait sudah terkapar bersimbah darah.

 

Para pegawai yang berada di lokasi pun berupaya menghentikan pendarahan lalu membawa Bait ke rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan medis.

 

Ketika para pegawai lengah karena panik berupaya menolong korban ini, RY dan IR masuk ke kamar mereka untuk mengambil baju lalu bergegas melarikan diri dari lokasi kejadian.

 

“Kita melihat korban berdarah ya fokusnya menolong. Enggak tahunya pas kita mau bawa ke RSUD itu RY keluar lewat kamar, kalau istrinya (Bait) keluar lewat pintu depan. Kabur jalan kaki,” tuturnya.

 

Bait sempat dibawa ke RSUD Ciracas untuk mendapatkan penanganan medis.

 

Namun nyawanya tidak tertolong akibat buruknya luka kekerasan senjata tajam yang diderita.

 

Usai kejadian pihak keluarga Bait lalu melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Ciracas, kasusnya kini dalam penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas.

 

Jenazah Bait sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.

 

Namun pada Sabtu (1/2/2025) jenazah korban sudah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

 

“Sudah dibawa ke Magelang, anaknya ikut ke kampung. Polisi kemarin dari pas di RSUD Ciracas sudah datang. Sudah olah TKP juga di lokasi, katanya dapat CCTV pas RY sama IR kabur,” lanjut Alan.

Baca Juga :  Tanpa Ampun, 6 Pegawai ATR/BPN  Langsung Dicopot  Buntut Polemik Kasus Pagar Laut Tangerang

 

Diduga pelaku kabur membawa senjata tajam digunakannya untuk membunuh korban karena saat proses olah TKP jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas tak menemukan barang bukti senjata.

 

 

Saat proses olah TKP hanya ditemukan sepasang sandal, bungkus rokok, korek milik Bait, serta ceceran darah Bait akibat pada sejumlah titik di area tempat produksi mebel.

 

“Saksi utama anaknya korban, karena dia yang kasih tahu saya. Anaknya sudah diperiksa di Polsek, tapi sekarang anaknya sudah pulang kampung. Ikut memakamkan ayahnya,” sambung Alan.

 

Awak media sudah berupaya mengonfirmasi kejadian kepada Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean, dan Kanit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono.

 

Tapi hingga berita ditulis kedua perwira Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur itu urung merespon terkait penanganan kasus pembunuhan Bait yang diduga dilakukan RY.

www.tribunnews.com