
SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang pemuda berinisial SGGS (24), warga Kapanewon Ngemplak, Sleman, DIY, mengalami insiden nahas setelah memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) melalui jalur tidak resmi.
Ia terjatuh ke dalam jurang sedalam sekitar 30 meter di wilayah Resort Kemalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (17/2/2025) malam.
Pemuda yang merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta itu ditemukan dalam kondisi selamat meskipun mengalami luka-luka. Ia berhasil dievakuasi setelah semalaman terjebak di tengah tebing yang curam.
Ditemukan oleh Pengunjung Obyek Wisata
SGGS pertama kali ditemukan oleh seorang pengunjung obyek wisata Kali Talang yang tengah melakukan tracking pada Selasa (18/2/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Pengunjung tersebut mendengar suara minta tolong dari arah tebing dan segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
Komandan SAR Klaten, Irwan Santosa, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 07.04 WIB. Tim SAR Klaten segera berkoordinasi dengan relawan Balerante dan pengelola Kali Talang untuk melakukan penyisiran ke arah sumber suara.
“Teman-teman relawan Balerante melakukan penyisiran lewat aliran sungai Kali Talang dan berhasil menemukan korban. Namun, posisi korban berada di tengah tebing dengan jarak sekitar 30 meter dari dasar jurang dan tinggi tebing sekitar 80 meter,” jelas Irwan, Selasa (18/2/2025).
Proses Evakuasi Dramatis
Mengingat medan yang sulit dan kondisi korban yang cedera, tim SAR memutuskan untuk menggunakan metode vertical rescue dengan teknik lowering. Relawan membuka jalur dengan menebas semak belukar sebelum menurunkan korban secara perlahan menggunakan tali.
“Jika dinaikkan ke atas, justru lebih berbahaya karena medannya berbatu labil dan vegetasinya sangat rapat. Kami putuskan untuk menurunkan korban ke dasar jurang sebelum membawanya ke posko,” papar Irwan.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan memakan waktu cukup lama. Dimulai pada pukul 09.15 WIB, korban akhirnya berhasil dievakuasi ke dasar jurang sekitar pukul 12.45 WIB. Setelah itu, ia ditandu menuju Posko Kali Talang dengan melewati jalur aliran sungai dan berjalan sejauh 2-3 kilometer.
“Alhamdulillah survivor berhasil kami evakuasi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho,” tambah Irwan.
Diduga Akan Camping
Kapolsek Kemalang, AKP Sarwoko, mengungkapkan bahwa korban naik ke lereng Gunung Merapi dengan mengendarai sepeda motor melalui daerah Bukit Klangon, Sleman, DIY. Sepeda motornya ditemukan terparkir di atas bukit dengan kunci stang masih terpasang, berjarak sekitar 50 meter dari lokasi jatuhnya korban.
“Kemungkinan korban sedang berjalan-jalan lalu terperosok ke bawah. Dari pengakuannya, ia jatuh sekitar pukul 18.00 WIB, sesaat setelah Maghrib,” terang Sarwoko.
Dugaan awal menyebut korban berencana untuk berkemah di lokasi tersebut. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya perlengkapan camping, termasuk tenda yang belum sempat didirikan, di sepeda motornya.
Setelah berhasil dievakuasi, pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan keluarga korban. Atas permintaan keluarga, SGGS dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kondisinya sadar dan masih bisa diajak bicara,” tandas Sarwoko.