Beranda Umum Nasional NasDem Beri Pendidikan Politik untuk Anak Muda: Bagaimana yang Potong Kompas Hingga...

NasDem Beri Pendidikan Politik untuk Anak Muda: Bagaimana yang Potong Kompas Hingga Kursi Kekuasaan?

Program Remaja Bernegara (RBN) sesi kedua yang digelar Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (21/2/2025) | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketika politik dipenuhi strategi instan dan jalan pintas menuju kekuasaan, pendidikan politik seolah jadi ironi. Namun, Partai Nasdem tetap melangkah dengan Program Remaja Bernegara (RBN) sesi kedua.

Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP Partai NasDem sekaligus Ketua Panitia, Lathifa Al Anshori, mengatakan program ini terbuka bagi semua remaja tanpa memandang latar belakang pendidikan.

“Target utama kita adalah memberikan pendidikan politik kepada generasi muda. Kami percaya bahwa dengan adanya cross-cutting generation seperti ini, dalam sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan akan lahir generasi Indonesia yang lebih memahami politik,” ujar Lathifa melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2025).

Program ini disusun bersama Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Partai NasDem, Siti Nurbaya Bakar, dalam tiga modul utama. Modul pertama membahas kegiatan dalam program ini, modul kedua mengajarkan cara berdialog dalam proses pembuatan kebijakan, dan modul ketiga mengupas kebijakan serta lingkungan pemerintahan.

RBN diselenggarakan setiap Sabtu di NasDem Tower dengan kuota 30 orang per sesi. “Peminatnya sangat membeludak. Kami sangat mengapresiasi antusiasme teman-teman muda yang ingin mengikuti program ini,” ungkap Lathifa.

Baca Juga :  PDIP Siaga Hadapi Situasi Terburuk, Megawati Ambil Alih Komando

Batch pertama menghadirkan tujuh kelas yang telah berlangsung dua kali dari total tujuh sesi. Dengan kapasitas 210 kursi, jumlah pendaftar mencapai hampir 300 orang. Bahkan, masih banyak yang ingin mendaftar untuk kelas-kelas selanjutnya.

Program ini dimulai sejak 15 Februari 2025 dan akan berakhir pada 22 April 2025. Peserta dibagi dalam dua kelompok usia, yaitu 13-15 tahun dan 16-19 tahun agar materi lebih mudah dipahami oleh masing-masing kelompok.

“Hari ini adalah sesi untuk usia 13-15 tahun, sedangkan sesi sebelumnya untuk 16-19 tahun. Kami melakukan pembagian ini secara bergantian,” jelas Lathifa.

Acara RBN kali ini juga turut dihadiri Siti Nurbaya, Sekretaris Wantim DPP NasDem Galumbang C Sitinjak, dan Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari Moerdijat.

Namun, di tengah semangat mendidik generasi muda berpolitik, muncul ironi yang mencolok. Bagaimana tidak? Pendidikan politik yang mengajarkan idealisme dan integritas ini seolah kontras dengan kenyataan politik yang ada.

Baca Juga :  Aturan PHK Buruh di Era Prabowo Lebih Manusiawi Ketimbang Sebelumnya

Akan tetapi,  apa gunanya pendidikan politik jika jalan pintas dan potong kompas justru menjadi jalan menuju kursi kekuasaan, bahkan melaju mulus hingga kursi kekuasaan, seperti kursi Wapres? Ironi ini menjadi pertanyaan besar tentang kejujuran dan masa depan politik Indonesia.

www.tribunnews.com | Suhamdani