
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi vandalisme bertuliskan “Adili Jokowi” diprediksi akan meluas dari Sabang hingga Merauke, termasuk ke wilayah Papua. Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, memperkirakan hal itu akan terjadi jika tuntutan para pendemo terus diabaikan oleh pihak kepolisian.
“Polisi setidaknya harus merespons secara bijak dan adil agar berbagai elemen masyarakat tidak merasa aspirasinya diabaikan. Sebab, kalau terus diabaikan, bisa saja rakyat bertindak dengan caranya sendiri,” kata Ritonga kepada Tribunnews.
Ritonga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tentu tidak ingin masalah ini merambat ke stabilitas politik. “Prabowo tentu ingin stabilitas politik mantap sehingga semua program kerja dapat terlaksana dengan baik,” lanjutnya.
Merebak di Berbagai Kota
Sebagaimana diketahui, vandalisme bertuliskan “Adili Jokowi” telah menjadi gerakan yang meluas di berbagai kota besar, seperti Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Medan, dan Solo, kota asal presiden ke-7 RI tersebut. Tak pelak, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat segera melakukan pembersihan guna menjaga estetika ruang publik.
Terkini, aksi vandalisme tersebut berlanjut ke aksi unjuk rasa. Salah satunya terjadi dalam demonstrasi yang digelar aliansi Gerakan Wong Solo Adili Jokowi pada Jumat (14/2/2025). Aksi dimulai dari Stadion Sriwedari Solo dan berakhir di depan Mapolresta Solo. Tulisan ‘Adili Jokowi’ terlihat pada spanduk dan ikat kepala sejumlah massa.
Surabaya 24 Titik
Di Surabaya, tulisan ‘Adili Jokowi’ ditemukan di 24 titik yang tersebar di berbagai kecamatan. Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, menyatakan pihaknya langsung mengerahkan petugas untuk membersihkan coretan begitu laporan diterima.
“Kami kerahkan personel dari Satpol PP kota dan kecamatan. Ada tim yang menyisir titik lokasi dan ada juga tim yang melakukan pengecatan,” ujar Fikser pada Jumat (7/2/2025).
Coretan serupa juga ditemukan di Solo, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Di Solo, setidaknya ada enam titik lokasi, termasuk di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sam Ratulangi. Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono, menyatakan pembersihan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat.
Sementara itu, di Yogyakarta, coretan ditemukan di beberapa lokasi, salah satunya di Jalan Sultan Agung. Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, menyebut pihaknya masih menganalisis motif di balik aksi ini dan menduga ada kelompok tertentu yang mengorganisirnya.
Di Medan, Sumatera Utara, coretan serupa ditemukan di sejumlah sudut kota, termasuk di Jalan Jamin Ginting dan Jalan Setia Budi.
Tanggapan Jokowi
Presiden Joko Widodo menilai demo dan vandalisme ‘Adili Jokowi’ merupakan ekspresi kekecewaan dari pihak yang kalah di Pilpres 2024. “Itu kan ungkapan ekspresi. Ekspresinya bisa macam-macam, termasuk karena kekalahan di Pilpres,” katanya dalam wawancara di YouTube Mata Najwa, Rabu (12/2/2025).
Jokowi menduga peristiwa ini adalah operasi politik yang direncanakan oleh pihak tertentu untuk menurunkan reputasinya. Meski begitu, ia menganggap hal tersebut sebagai wujud hidupnya demokrasi di Indonesia.
“Saya kira ini negara demokrasi. Ya biasa-biasa saja kalau saya menanggapinya,” jelas Jokowi.