SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Teater Kaki Lima Puchi Mari Mari (TKLPMM), kelompok teater asal Jepang, akan menggelar pertunjukan keliling di Indonesia. Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Institut Hidup dan Sanggar Pasinaon Pelangi, yang menjadi tuan rumah pementasan. Pentas akan berlangsung pada 20 Februari 2025 pukul 19.00 dan terbuka untuk publik, anak-anak, serta warga sekitar.
Ketua Sanggar Pasinaon Pelangi, Thomas Adven KW dalam rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, Puchi Mari Mari merupakan gabungan dari dua kelompok teater Jepang, Mari Mari dan Petit Mari. Mari Mari didirikan pada 2006 di Tokyo dengan konsep interaksi erat antara aktor dan penonton sebagai bagian dari akar teater.
Kelompok tersebut telah tampil di berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, Brasil, Nepal, dan Meksiko. Sementara itu, Petit Mari lahir pada 2012 di Shizuoka, terinspirasi oleh gaya Mari Mari, dengan konsep pertunjukan yang dekat dan langsung menyentuh masyarakat.
“Mereka kerap menggelar pementasan di kampung, panti asuhan, tempat penampungan, sekolah, hingga fasilitas publik lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Sanggar Pasinaon Pelangi sendiri, jelas Thomas, sebagai komunitas seni yang aktif menjalin relasi dengan berbagai komunitas dalam dan luar negeri, merasa bahwa kerja sama dengan Puchi Mari Mari sejalan dengan visi mereka. Institut Hidup juga turut berperan dalam menjembatani interaksi budaya antara komunitas lokal di Yogyakarta, Surakarta, Sukoharjo, dan Magelang dengan kelompok teater asal Jepang ini.
Kolaborasi tersebut menurut Thomas diharapkan dapat membuka peluang pertukaran gagasan lintas budaya serta menciptakan ruang apresiasi seni yang lebih inklusif.
Dalam persiapan pentas kali ini, tim produksi dari Sanggar Pasinaon Pelangi akan bekerja sama dengan Teater Timboel dari SMAN 5 Surakarta, khususnya dalam penataan artistik dan setting panggung. Diharapkan, kehadiran TKLPMM di Indonesia dapat memberikan pengalaman teater yang unik dan mendekatkan seni pertunjukan kepada masyarakat luas.
“Pertunjukan ini akan menjadi momen penting dalam memperkuat interaksi budaya serta memperkaya dinamika seni pertunjukan di Indonesia,” jelasnya. Suhamdani