Beranda Umum Nasional Program MBG Bermasalah, 29 Siswa SD di Sumba Timur Keracunan

Program MBG Bermasalah, 29 Siswa SD di Sumba Timur Keracunan

Ilustrasi | joglosemarnews.com

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak selalu berjalan mulus. Program andalan Presiden Prabowo itu di lapangan masih menghadapi berbagai kendala, termasuk insiden yang mengakibatkan para siswa mengalami keracunan.

Sebanyak 29 siswa Sekolah Dasar (SD) Katolik Andaluri, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan dari program MBG, Selasa (18/2/2025) siang.

Menanggapi insiden ini, Polres Sumba Timur langsung turun tangan.

“Polres Sumba Timur telah bergerak cepat mendatangi lokasi pada Selasa, 18 Februari 2025, pukul 12.00 Wita,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra, Rabu (19/2/2025).

Polisi berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Waingapu untuk memberikan pertolongan pertama kepada siswa yang terdampak. Beruntung, setelah mendapatkan perawatan, kondisi fisik mereka berangsur membaik dan akhirnya diperbolehkan pulang.

Baca Juga :  Prabowo Wajibkan Pengusaha Simpan Devisa Hasil Ekspor di Bank Nasional. Jika Tidak, Ini Sanksinya

Berdasarkan keterangan pihak sekolah, awalnya hanya beberapa siswa yang mengeluhkan makanan terasa basi dan tidak enak. Namun, tak lama setelahnya, jumlah siswa yang mengalami mual dan muntah semakin bertambah.

Sampel Makanan Dikirim ke BPOM

Untuk memastikan penyebab pasti insiden ini, Polres Sumba Timur bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

“Sampel tersebut telah dibawa ke BPOM Provinsi NTT di Kupang untuk uji laboratorium. Penyelidikan masih berlangsung, dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut sesuai hasil pemeriksaan,” ujar Hendry.

Hingga saat ini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan akan menindaklanjuti jika ditemukan kelalaian dalam distribusi atau pengolahan makanan bagi para siswa.

Baca Juga :  Kades Kohod Mulai  Bicara, Stt… Ada Sosok S sebagai  Dalang Pemalsuan Surat

www.tribunnews.com