
SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sial benar nasib kakak beradik penjaga Warmindo di Jalan Palagan, kilometer 8, Ngaglik, Sleman. Mereka harus menjalani perawatan medis setelah disatroni perampok bersenjata celurit.
Kedua korban, AI (24) dan MK (15), yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat, mengalami luka terbuka di tangan akibat berusaha menangkis sabetan celurit dari pelaku.
Panit Reskrim Polsek Ngaglik, Ipda YS Udin Afriyanto, menjelaskan bahwa peristiwa pencurian dengan kekerasan tersebut terjadi pada 15 Januari 2025, sekitar pukul 04.30 WIB.
Kejadian bermula ketika pelaku berinisial MDS (28), warga Mlati, Sleman, datang dengan sepeda motor dan mondar-mandir di depan Warmindo pada dini hari itu. Setelah beberapa saat, pelaku masuk ke dalam warung dan memesan minuman.
“Setelah dibuatkan minuman, pelaku diduga langsung menodongkan senjata tajam jenis celurit dan mengancam minta uang serta handphone,” ujar Udin, Selasa (18/2/2025).
Dalam kondisi terancam, korban AI mencoba mengikuti permintaan pelaku dengan mengecek uang di laci. Namun, saat itulah AI berusaha melawan, yang mengakibatkan telapak tangan kirinya terluka akibat sabetan celurit.
Merasa terdesak, AI berteriak meminta pertolongan. Teriakan itu membangunkan sang adik, MK, yang segera membantu kakaknya melawan pelaku. Keduanya melakukan perlawanan sengit hingga membuat pelaku terpojok.
Melihat dirinya terdesak, pelaku kabur sambil membawa handphone milik korban. Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melakukan penyisiran untuk memburu pelaku.
Upaya tersebut membuahkan hasil saat polisi menemukan jejak pelaku di sekitar Rejondani pada dini hari itu juga. Ternyata, pelaku terluka akibat perlawanan kedua korban hingga meminta bantuan seseorang untuk mengantarnya ke rumah sakit.
“Kami menemukan pelaku di Rejondani. Ia meminta tolong kepada orang untuk diantar ke rumah sakit karena terluka akibat perlawanan kakak adik itu,” jelas Udin.
Setelah mendapatkan perawatan medis, pelaku dibawa ke Mapolsek Ngaglik untuk diproses lebih lanjut. Dalam penggeledahan yang disaksikan orangtua pelaku, polisi menemukan handphone milik korban di saku celana pelaku.
“Pelaku dalam kondisi mabuk saat melakukan aksinya. Atas perbuatannya, pelaku kami jerat dengan Pasal 365 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan,” tegas Udin.