Beranda Daerah Wonogiri Bantuan 200 Mesin Pemanen Padi untuk Petani Wonogiri dan Ponorogo

Bantuan 200 Mesin Pemanen Padi untuk Petani Wonogiri dan Ponorogo

Panen
Uji coba mesin pemanen padi di areal sawah Dusun Sumberejo Desa Sirnoboyo Kecamatan Giriwoyo Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Sedikitnya 200 mesin pemanen padi alias paddy reaper dibantukan untuk petani di wilayah Kabupaten Jateng tenggara (Wonogiri) dan Bumi Reog Ponorogo.

Adalah Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Sampoerna bersama Yayasan STAPA Center yang menginisiasi dan mengambil langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Salah satu wujud nyatanya adalah dengan memberikan bantuan 200 mesin pemanen padi (paddy reaper) bagi petani di Wonogiri dan Ponorogo, sebuah terobosan yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian serta kesejahteraan petani.

Yayasan STAPA Center, sebagai mitra utama dalam pelaksanaan program, menyerahkan 120 mesin pemanen padi kepada 120 kelompok tani di Wonogiri. Penyerahan tersebut disertai dengan pelatihan langsung yang berlangsung di area persawahan Dusun Sumberejo Desa Sirnoboyo Kecamatan Giriwoyo Wonogiri, Jumat (28/2/2025).

Tak berhenti di Wonogiri, sebanyak 80 mesin pemanen padi juga akan didistribusikan kepada para petani di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Minggu (2/3/2025).

Ketua Umum GSN, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya mendorong ketahanan pangan dan memperjuangkan kemakmuran masyarakat, khususnya para petani.

“Bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha tani sekaligus memperkuat program ketahanan pangan. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model kolaborasi yang menginspirasi pihak-pihak lain untuk ikut berkontribusi demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rosan Roeslani dalam sambutan yang diwakili Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Investasi dan Lingkungan Hidup Kadin.

Baca Juga :  Aksi Peduli Lingkungan Pramuka SMPN 2 Jatiroto, Tanam Bibit Pohon di Desa Guno

Bobby Gafur Umar juga menekankan bahwa program ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang memprioritaskan ketahanan pangan. Menurutnya, Prabowo berkomitmen mendorong swasembada pangan dengan meminimalisir ketergantungan pada impor.

“Di Wonogiri, Pak Kepala Dinas Pertanian sampaikan bisa 7-8 ton per hektare sekali panen. Kolaborasi dan semangat gotong royong seperti inilah yang menjadi inti keberadaan GSN,” papar Bobby Gafur Umar.

Direktur Yayasan STAPA Center, Agus Rohmatulloh, optimistis bahwa bantuan ini akan membawa dampak besar bagi para petani, baik dari segi produktivitas maupun kesejahteraan.

“Kami percaya bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani dalam menjalankan kegiatan pertanian mereka. Terima kasih kepada GSN dan Sampoerna untuk Indonesia atas dukungan dan komitmen kuat mereka terhadap ketahanan pangan di Indonesia,” kata Agus Rohmatulloh.

Diperkirakan program ini akan menjangkau sekitar 2.000 petani yang dibina oleh mitra pemasok, mencakup total lahan sekitar 1.000 hektare.

Baca Juga :  300 Santri Ikuti Gelaran Lazis Safara 'ALIF FEST' Lomba Tahfidz

Mesin pemanen padi yang disalurkan memiliki teknologi tepat guna — ringan, fleksibel, dan cocok digunakan di lahan sawah datar maupun terasering. Alat ini mampu memangkas waktu panen secara signifikan, menghemat biaya operasional, serta meningkatkan hasil panen secara maksimal.

Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, menegaskan pentingnya modernisasi pertanian guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan dan memberdayakan petani sebagai pilar utama ekosistem pertanian Indonesia. Aris Arianto