LUMAJANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah meletus pada Senin (10/3/2025) lalu, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Sabtu (15/3/2025) sore. Letusan kali ini menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.200 meter di atas puncak atau sekitar 4.876 meter di atas permukaan laut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa erupsi terjadi pada pukul 16.02 WIB. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut,” ujarnya.
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik. Selain itu, dalam 24 jam terakhir hingga Sabtu dinihari, tercatat 49 kali gempa vulkanik, 2 kali gempa guguran, 7 kali gempa embusan, 1 kali gempa harmonik, 2 kali gempa tektonik jauh, serta 1 kali getaran banjir.
Meskipun aktivitas vulkanik meningkat, Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Semeru pada Level II (Waspada). Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak, serta menghindari area 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi awan panas dan lahar yang dapat meluas hingga 13 kilometer dari kawah.
Selain itu, aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak juga tidak disarankan karena rawan terkena lontaran batu pijar. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas guguran (APG), guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru, termasuk Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Peningkatan Aktivitas Gempa di Gunung Kerinci
Sementara itu, Badan Geologi juga mencatat peningkatan aktivitas gempa di Gunung Kerinci, Sumatera, sejak Jumat sore hingga tengah malam. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa peningkatan ini didominasi oleh gempa vulkanik dalam dan dangkal.
“Pada Sabtu pagi, pengamatan visual tidak menunjukkan adanya embusan gas dari kawah puncak. Oleh karena itu, status Gunung Kerinci masih berada di Level II (Waspada),” kata Wafid dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).
Gunung yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi, serta Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, ini sempat tertutup kabut pada periode 1-13 Maret 2025. Saat cuaca cerah, terlihat asap putih dengan ketinggian sekitar 50-100 meter dari puncak, yang menandakan dominasi uap air tanpa material batuan atau abu.
Berdasarkan data seismik selama periode tersebut, terekam 1.003 kali gempa embusan, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 17 kali gempa tektonik jauh. Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi rekomendasi Badan Geologi serta tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik di dua gunung berapi ini, masyarakat di sekitar Semeru dan Kerinci diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait demi keselamatan bersama.