Beranda Umum Nasional Minggu Kedua April, Kongres VI PDIP Masih Mengambang,  Ada Apa?

Minggu Kedua April, Kongres VI PDIP Masih Mengambang,  Ada Apa?

Logo PDIP | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Sampai dengan minggu kedua bulan April, ternyata rencana pelaksanaan Kongres VI PDI Perjuangan (PDIP) masih belum menemui kejelasan, baik jadwal maupun lokasi pelaksanaannya.

Ketidakpastian itu diakui langsung oleh juru bicara PDIP, Guntur Romli. Menurutnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP belum menggelar rapat pleno yang menjadi penentu jadwal dan tempat pelaksanaan kongres. โ€œSampai sekarang belum ada update terkait pelaksanaan kongres, kapan dan di mana pelaksanaannya,โ€ ujar Guntur saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025).

Nada serupa juga disampaikan oleh juru bicara PDIP lainnya, Aryo Seno Bagaskoro. Ia menyebut suasana Lebaran dan tradisi Halal Bihalal turut mempengaruhi molornya agenda kongres. โ€œMasih dalam momentum Lebaran dan Halal Bihalal,โ€ kata Seno, seraya memastikan bahwa informasi resmi akan diumumkan segera setelah keputusan final diambil.

Meski demikian, partai berlambang banteng moncong putih itu telah mengonfirmasi rencana untuk mengundang Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam kongres mendatang. Guntur menegaskan bahwa agenda utama kongres kali ini adalah penetapan kembali ketua umum partai, dan tidak menyentuh isu pergantian posisi sekretaris jenderal.

Di tengah ketidakpastian jadwal kongres, sinyal komunikasi politik antarelite mulai menghangat. Sebuah pertemuan yang cukup menyita perhatian publik terjadi saat Presiden Prabowo Subianto bertandang ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada Senin malam (7/4/2025).

Baca Juga :  Kasus Korupsi Minyak Goreng, ICW:  Bukti Sistem Peradilan Sedang  Kritis

Pertemuan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu dikemas dalam suasana silaturahmi Idul Fitri. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pertemuan itu penuh kehangatan dan keakraban. โ€œTak terasa waktu berjalan cukup lama. Banyak hal yang dibahas, terutama seputar masa depan bangsa dan tantangan global,โ€ ujarnya.

Dasco menambahkan, Megawati dan Prabowo membicarakan pentingnya kebersamaan dalam membangun Indonesia. Ia juga menyinggung pengalaman Megawati sebagai presiden di masa krisis yang dianggap bisa menjadi referensi penting bagi Prabowo dalam menjalankan pemerintahan.

Menariknya, pertemuan dua tokoh besar tersebut didahului oleh rangkaian silaturahmi yang dilakukan oleh putra Presiden Prabowo, Didit Prabowo. Di hari pertama Lebaran, Didit sowan ke Megawati dan juga mengunjungi dua mantan presiden lain, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai langkah Didit sebagai bentuk penjajakan politik yang halus namun strategis. โ€œDidit adalah Prabowo junior. Gesturnya mencerminkan sang ayah. Ia jadi jembatan komunikasi yang diterima oleh semua kalangan,โ€ ujarnya.

Baca Juga :  Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korporasi Minyak Goreng, Tiga Lokasi Digeledah

Didit juga sempat menginisiasi pertemuan anak-anak presiden lintas generasi dalam sebuah acara ulang tahun pada 22 Maret lalu. Momen tersebut dipandang sebagai manuver simbolik untuk membuka kanal-kanal komunikasi politik nonformal di tengah dinamika koalisi dan oposisi pascapemilu.

www.tempo.co