Beranda Daerah Kecelakaan Maut Terulang di Kalijambe Purworejo, Satu Tewas Akibat Truk Tangki Hilang...

Kecelakaan Maut Terulang di Kalijambe Purworejo, Satu Tewas Akibat Truk Tangki Hilang Kendali

Ilustrasi | joglosemarnews.com

PURWOREJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jalur Kalijambe di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, kembali menelan korban jiwa. Sebuah truk tangki bermuatan solar lepas kendali dan menabrak dua mobil di depan Pasar Sidosari pada Selasa pagi (12/11), sekitar pukul 05.00 WIB.
Insiden tersebut  menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka, sementara lokasi kejadian sempat macet karena padatnya aktivitas pasar pagi.

Menurut keterangan Kasatlantas Polres Purworejo AKP Arta Dwi Kusuma, truk bernomor polisi H 9861 OF yang dikemudikan Lokas Feriyanto (42) melaju dari arah Magelang menuju Purworejo dengan kecepatan sekitar 70 km/jam. Namun sesampainya di tanjakan menurun Kalijambe, truk diduga hilang kendali dan menghantam dua kendaraan di depannya — Suzuki Carry AA 1726 BA dan Toyota Avanza AA 1484 DC.

“Truk terus melaju hingga menabrak ruko di depan Pasar Sidosari. Akibat benturan keras itu, satu orang meninggal di tempat dan tiga lainnya terluka,” terang Arta.

Korban tewas diketahui bernama Sutrisno (45), warga Genuk, Semarang, yang merupakan penumpang truk. Sementara tiga korban luka adalah Lokas Feriyanto (42), sopir truk; Muhammad Zainuddin (34), warga Sayung, Demak; dan Ari Agus Susanto (42), sopir Suzuki Carry asal Bandongan, Magelang.

Baca Juga :  Lantai Dua Sekolah Alam Purwokerto Roboh, 20 Guru Terjatuh Saat Rapat

Petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi bangkai kendaraan serta membersihkan tumpahan solar yang menggenangi jalan. Warga sekitar turut membantu menyingkirkan puing-puing ruko yang rusak parah akibat hantaman truk.

Bagi warga Kalijambe, tragedi ini seperti mengulang luka lama. Sebelumnya, pada Mei 2025 lalu, kecelakaan serupa di jalur yang sama menewaskan 12 orang. Padahal, setelah kejadian itu, pemerintah telah melarang kendaraan bersumbu tiga melintas di jalur ekstrem tersebut.

“Ini jelas kecolongan. Sudah ada larangan, tapi masih saja ada truk besar yang nekat lewat,” ungkap Khozin, sukarelawan pengatur lalu lintas di Kalijambe.

Khozin menuturkan, setelah tragedi Mei lalu, sudah ada enam kecelakaan lain di jalur tersebut, meski tanpa korban jiwa. Ia berharap pemerintah segera meningkatkan penerangan jalan, memasang pita kejut, dan menyediakan jalur darurat di beberapa titik rawan.

Baca Juga :  Lantai Dua Sekolah Alam Purwokerto Roboh, 20 Guru Terjatuh Saat Rapat

“Kalau penerangan minim dan truk besar tetap dibiarkan lewat, kejadian seperti ini bisa terus terulang,” ujarnya.

Hingga siang hari, proses evakuasi kendaraan masih berlangsung. Polisi kini tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dan memastikan kepatuhan larangan melintas bagi kendaraan berat di jalur Kalijambe. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.