SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebanyak 15 ribuan makanan siap saji dari Solo dikirimkan untuk para korban banjir dan longsor di Sumatera. Pengiriman bantuan diharapkan mampu meringankan beban para korban bencana tersebut.
Pengusaha kuliner asal Solo, Puspo Wardoyo, mengatakan bantuan makanan siap saji tersebut saat ini tengah dalam perjalanan menuju sasaran korban bencana. Makanan siap saji diberikan dalam bentuk full meal dan lauk.
“Kita kirim bantuan makanan siap ya. Kami punya produksi (makanan siap saji). Dan kita aktif memberikan bantuan untuk bencana,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).
Ia menjelaskan, pemilihan makanan siap saji sengaja dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir dan tanah longsor. Makanan siap saji dipastikan tidak menambah beban para korban karena disiapkan dengan mudah untuk siap disantap.
“(Makanan siap saji) bisa leluasa, bisa siap (makan). Waktunya juga tidak terburu-buru. Mendesak pun siap,” imbuh Puspo.
Di sisi lain, Puspo menjamin makanan siap saji yang dikirim kepada korban bencana alam di Sumatera bebas dari bahan pengawet. Sehingga aman dikonsumsi warga yang tinggal di pengungsian.
“Setiap ada bencana kita kirim bantuan. Tidak ada bencana setiap hari kita hampir berbagi sama warga, orang miskin itu tiap hari,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera bertambah menjadi 604 orang.
Penambahan jumlah korban jiwa tersebut diketahui berdasarkan data di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Senin (1/12/2025), yang ter-update pada pukul 17.00 WIB.
“Sumatera Utara 283 jiwa, Sumatera Barat 165 jiwa dan Aceh 156 jiwa,” tertulis data di situs Pusatin BNPB, dikutip Senin.
Adapun rinciannya, sebanyak 156 orang meninggal dunia, korban hilang 181 orang dan korban luka 1.800 di Aceh.
Kemudian, korban meninggal sebanyak 165 orang, korban hilang 114 orang, dan 112 orang terluka di Sumatera Barat.
Sementara jumlah korban di Sumatera Utara mencapai 283 jiwa, 169 orang hilang, dan 613 orang terluka.
Data Pusdatin BNPB juga mengungkapkan setidaknya sebanyak 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rumah rusak sedang, 20.500 rumah rusak ringan. Data ini pun terus di-update secara berkala.
“Jembatan rudak 271 unit hingga 282 fasilitas pendidikan rusak,” jelas data tersebut. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















