
KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Organisasi ekstrakurikuler baris berbaris Degapraya SMAN 2 Klaten menggelar talkshow “25 Tahun Degapraya: Menempa Karakter, Mengukir Prestasi”, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati 25 tahun perjalanan organisasi tersebut.
Kegiatan diadakan sebagai wujud refleksi perjalanan panjang organisasi sekaligus komitmen memperkuat pendidikan karakter generasi muda. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yakni Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo yang juga merupakan alumni Degapraya, serta Kepala SMA Negeri 2 Klaten, Eny Sulistiyawati.
Degapraya yang sejak awal berdiri dikenal sebagai organisasi ekstrakurikuler berbasis baris-berbaris, telah berkembang menjadi wadah pembinaan karakter dan kepemimpinan bagi generasi muda. Dalam perjalanan 25 tahunnya, organisasi ini tidak hanya mengajarkan kedisiplinan dan ketegasan, tetapi juga menanamkan pola pikir yang luas, daya juang tinggi,
serta integritas bagi para siswanya.
Kegiatan kepelatihan dan pembiasaan mental ini menjadikan Degapraya sebagai salah satu ekstrakurikuler yang konsisten mengutamakan pendidikan karakter di lingkungan SMAN 2 Klaten. Dalam sambutannya, Hamenang menyampaikan rasa
bangganya sebagai bagian dari keluarga besar Degapraya. Ia mengenang masa-masa saat
mengikuti latihan yang penuh disiplin dan ketegasan, yang menurutnya sangat berperan dalam membentuk karakter serta etos kerja ketika memasuki dunia profesional.
“Degapraya bukan hanya tentang baris-berbaris. Ini adalah ruang pembentukan karakter,
tempat kami belajar bertanggung jawab, bekerja keras, dan tidak mudah menyerah. Nilainilai ini saya bawa sampai hari ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hamenang menerima anugerah gelar sebagai Pembina Kehormatan Degapraya. Penobatan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi serta inspirasi yang diberikan beliau bagi generasi muda, khususnya para peserta ekstrakurikuler Degapraya.
Ditambahkan Eny, keberadaan ekstrakurikuler seperti Degapraya merupakan bagian penting dari strategi sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang holistik.
“Pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas. Melalui kegiatan seperti Degapraya, siswa belajar banyak hal yang tidak tertulis dalam buku pelajaran kepemimpinan, kerja tim, ketekunan, serta kemampuan mengambil keputusan,” jelasnya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














