Beranda Nasional Jogja Pengerjaan Tol Jogja–Solo Dikebut, Uji Coba Ditarget Mulai Juni 2026

Pengerjaan Tol Jogja–Solo Dikebut, Uji Coba Ditarget Mulai Juni 2026

Ilustrasi jalan tol | freepik

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pembangunan Jalan Tol Jogja–Solo paket 2.2 yang menghubungkan Tirtoadi hingga Trihanggo, Sleman, terus bergerak meski beberapa kendala belum sepenuhnya teratasi. Hingga awal Desember 2025, progres konstruksi mencapai sekitar 70 persen.

Pejabat Humas Adhi Karya, Agung Murhandjanto, menyampaikan bahwa faktor cuaca menjadi tantangan terbesar di lapangan. Pengecoran rigid beton setebal 30 sentimeter tidak bisa dilakukan ketika hujan, sehingga pekerjaan kerap tertunda.

“Daerah timbunan itu harus dicor setebal 30 centimeter. Pekerjaan itu harus dalam situasi kering,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).

Sisa Lahan Menghambat Penyambungan Trase

Meski sebagian besar jalur sudah mulai tersambung, beberapa titik masih tertahan persoalan lahan. Area ramp-off di simpang empat Kronggahan belum dapat dikerjakan sepenuhnya karena menunggu keputusan pembayaran dari LMAN.
Selain itu, relokasi SD Nglarang di Tlogoadi juga belum berjalan karena lahan pengganti berstatus LSD dan LP2B, sehingga membutuhkan izin khusus sebelum dapat dibangun.

Paket 2.2 yang meliputi ruas sepanjang 3,2 kilometer ini memegang peran strategis karena terkoneksi dengan Junction Sleman dan menjadi salah satu pintu utama mobilitas Yogya–Solo.

Pemakaman dan Masjid Selesai Direlokasi

Di Dusun Kaweden, Tirtoadi, tiga kompleks pemakaman yang terdampak trase tol telah dipindahkan dan ditarget rampung dalam waktu satu pekan.
Sementara itu, masjid di Tegalsari yang juga tergerus proyek telah dibangun ulang di lokasi baru sekitar 200 meter dari posisi lama. Proses pembongkaran masjid lama tinggal menunggu langkah final.

Baca Juga :  Hilang 4 Hari, Lansia Ditemukan Membusuk di Lahan Kosong depan Rutan IIB Bantul

Agung memastikan administrasi terkait Tanah Kas Desa (TKD) sudah beres, termasuk pembayaran sewa dari Jasamarga kepada Keraton Yogyakarta.

Target Uji Coba Tetap Juni 2026

Dengan progres yang berjalan paralel, PT Adhi Karya menargetkan ruas ini bisa diuji coba pada Juni 2026. Tol Jogja–Solo sendiri nantinya menjadi bagian dari jaringan besar Tol Jogja–Solo–YIA sepanjang 91,93 kilometer.

Dishub DIY Awasi Ketat Gerbang Tol Prambanan Saat Nataru

Di sisi lain, mendekati libur Natal dan Tahun Baru, Gerbang Tol Prambanan diprediksi menjadi titik krusial pengaturan lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti, menegaskan bahwa pola mobilitas masyarakat saat Nataru berbeda dengan Lebaran.

“Jika Lebaran didominasi mobilitas menuju kampung halaman, maka arus Nataru cenderung terfokus pada destinasi wisata,” jelasnya.

Karena itu, jalur dari exit Tol Prambanan menuju titik-titik wisata akan menjadi fokus pengendalian arus. Dishub DIY mendirikan posko statis di GT Prambanan untuk memastikan antrean tidak menumpuk. Bila terjadi kepadatan, rekayasa jalur akan langsung diterapkan.

Siklus lampu lalu lintas (APILL) di sejumlah simpang juga diatur mengikuti tingkat kepadatan kendaraan dengan memanfaatkan pemantauan CCTV dan petugas lapangan.

Baca Juga :  Tim Voli Kalah, Pemuda Girimulyo, Kulonprogo Ngamuk dan Tusuk Dua Warga

Antisipasi Wisatawan di Jalur Selatan

Selain Prambanan, jalur selatan melalui Jembatan Kabanaran–JJLS juga akan dipantau ketat karena menjadi jalur favorit wisatawan menuju kawasan pantai.
Personel gabungan telah disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pada puncak liburan.

Dishub DIY mengingatkan masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan mengecek informasi kondisi jalan sebelum berangkat.

Koordinasi lintas instansi—meliputi Polda DIY, Polres/Polresta, BPTD, Dishub kabupaten/kota, Jasa Raharja hingga Dinas PUP-ESDM—terus dilakukan agar mobilitas selama Nataru berjalan aman dan nyaman. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.