Beranda Daerah Boyolali Pembunuhan Dera : Pelaku Gelap Mata karena Kalah Judi

Pembunuhan Dera : Pelaku Gelap Mata karena Kalah Judi

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhie saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto : JSnews/Satria Utama
Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhie saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto : JSnews/Satria Utama

SOLO--Perjudian memang membuat orang buta hati dan gelap mata. Pelaku pembunuh Dera Dewanti Dirgahayu (38), karyawati salah satu BPR di Colomadu Karanganyar, nekat melakukan aksi kejam setelah kalah judi. Tersangka diketahui berinisial KY (21) warga Perumahan Sawahan, Ngempak, Boyolali. Pemuda yang bekerja serabutan itu diduga mengalami kebingungan karena kehabisan uang akibat kalah judi. Tersangka yang gelap mata nekat mencuri dan membunuh korban.

Fakta tersebut diungkapkan Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi. Kepada wartawan, Minggu (28/1/2018), ia mengungkapkan tersangka nekat melakukan pencurian disertai  pembunuhan terhadap korban lantaran kalah judi. Untuk menghilangkan jejak, jasad korban dibuang ke area persawahan Waduk Cengklik pada Senin (22/1/2018).

Kapolres memastikan pelaku bukan residivis atau tidak pernah melakukan tindak kejahatan sebelumnya. Menurut dia, niatan aksi keji tersangka dipicu kalah judi. “Pelaku nekat mencuri dan membunuh korban dikarenakan bingung kehabisan uang setelah kalah judi,” terang Kapolres.

Lebih detail, Aries Andhie menjelaskan, pelaku tinggal di Sawahan, Ngemplak, Boyolali tidak jauh dari tempat tinggal korban, pada awalnya tak ada niatan pelaku untuk membunuh korban.

Baca Juga :  Gesekan Antar Perguruan Silat di Boyolali Utara, 15 Anggota Diamankan

“Awalnya pelaku hanya akan melakukan pencurian di rumah korban. Namun saat beraksi, korban yang terbangun berteriak. Karena panik, pelaku kemudian menyumbat mulut korban,” sambung Kapolres.

Ia melanjutkan, saat melakukan aksinya, pelaku masuk dari belakang rumah korban. Pelaku lantas naik ke genteng dan turun melalui plafon. “Pada saat akan melakukan aksi pencurian, aksi tersebut diketahui oleh korban. Korban yang berteriak langsung dianiaya pelaku dan menyumbat mulut korban,” terangnya.

Korban, lanjut Aries Andhie, lalu pura-pura pingsan. Ada kemungkinan agar tidak dilakukan tindak penganiayaan selanjutnya. “Saat pelaku mau keluar rumah, korban kembali berteriak. Pelaku kembali menganiaya korban dengan menyumbat mulut korban dan mengikat tangannya. Korban yang kehabisan nafas akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.

Menurut Andhie, mengetahui korban sudah tidak bernyawa, pelaku langsung menyeret jasad korban dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil milik korban. Selanjutnya, kata Kapolres, pelaku langsung kabur dengan mobil korban dan sejumlah barang berharga milik korban. Jasad korban dibuang ke area persawahan selatan Waduk Cengklik dan ditutup dengan selimut warna merah.

Baca Juga :  Debat Paslon Bupati Boyolali, Ini yang Ditawarkan Dua Paslon

“Pelaku kemudian kabur dengan membawa mobil korban dan sejumlah barang berharga hasil tindak kejahatan lainnya sebelum ditangkap petugas kepolisian,” sambung Kapolres. Satria Utama