Beranda Daerah Sragen Derita Sarmin-Sawilah, Warga Pengkol, Tanon Yang Rumahnya Nyaris Digerus Arus Sungai. Tidur...

Derita Sarmin-Sawilah, Warga Pengkol, Tanon Yang Rumahnya Nyaris Digerus Arus Sungai. Tidur Tak Nyenyak, Takut Sewaktu-Waktu Hanyut

Kondisi rumah Sarmin (53) warga Pengkol, Tanon yang ambrol tergerus arus sungai dan tinggal berhadapan dengan bibir sungai, Selasa (13/2/2018). Foto/JSnews
Kondisi rumah Sarmin (53) warga Pengkol, Tanon yang ambrol tergerus arus sungai dan tinggal berhadapan dengan bibir sungai, Selasa (13/2/2018). Foto/JSnews

SRAGEN– Hujan deras yang mengguyur beberapa waktu terakhir memicu bencana longsor di bantaran anak Sungai Bengawan Solo di Desa Pengkol,  Tanon.  Satu rumah warga bernama Sarmin (56), warga Dukuh Bedono RT 14, Desa Pengkol, nyaris hanyut diterjang longsor setelah pekarangannya ambrol digerus air.

Bahkan karena kondisinya tinggal berhadapan dengan bibir sungai,  rumah dari bambu milik korban terpaksa harus dirobohkan dan digeser.

Rumah Sarmin terpaksa dievakuasi karena pekarangan sekitar 15 meter yang memisahkan ke bibir sungai,  sudah amblas pada Selasa (13/2/2018) dinihari.

Untuk menghindari rumah hanyut, Selasa (13/2/2018) rumah itu dievakuasi dengan menggeser jarak 9 meter dari bibir sungai.

Menurut Sawilah(50), istri Sarmin,  pekarangan rumahnya ambrol pada Senin (12/2/2018) malam bersamaan hujan deras dan meluapnya air anak sungai di sampingnya.

“Saat hujan deras,  malam harinya saya mendengar gemuruh dari arah sungai dan rumah seperti goyang. Saat saya cek,  rumah sudah gregg ada tanah yang ambrol ikut kebawa air sungai, ” ujarnya.

Seketika,  ia langsung membangunkan keluarga dan memberitahu jika rumah bergerak dan tanah sudah longsor.  Ia mengaku tanda-tanda longsoran sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Tegas Tim Unit Resmob Polres Sragen Ungkap Kasus Pengeroyokan, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap dan Terancam 6 Tahun Penjara

Namun ia tak kuasa untuk bertindak lantaran tak lagi punya lahan kosong yang bisa digunakan untuk menggeser rumahnya.

“Sebenarnya ya takut juga Mas. Kalau malah tidur wis dat-datan apalagi kalau hujan nggak leren,  ati wis nggak tenang.  Kalau sewaktu-waktu hujan deras dan ambrol bisa hanyut rumah saya. Tapi mau dipiyekne adanya tanah juga cuma ini. Saya nggak tahu harus pindah ke mana lagi, “ ujarnya pasrah.

Kades Pengkol, Haryono mengatakan sudah ada bantuan uang tunai sebesar Rp.1.000.000 untuk korban. Pemdes juga sudah menggalang bantuan dan bekerjasama dengan lintas pemerintah daerah dan kecamatan untuk mengupayakan perbaikan rumah korban.

“Dari kecamatan janjinya mau ngasih bantuan juga dan terus BPBD kemarin bersama pak camat juga sudah kordinasi dengan ibu bupati langsung mau disuruh melengkapi bantuan bedah rumah,” jelasnya.

Dari pemerintah Desa juga nanti akan menbantu kresek yang diisi tanah dan sebagainya untuk mencegah longsor semakin meluas di tanah tersebut.

Baca Juga :  Selalu Bikin Sial Petani 'Kartu Tani' Resmi Dihapus, Presiden Prabowo Subianto Melalui Wamentan Sudaryono Janjikan Distribusi Lebih Lancar

” Ya nanti kita nonton situasi dulu, ya yang paling parah saat ini baru ini dibantaran sungai,” ujarnya.

Sementara kemarin dilakukan kerjabakti pemasangan karung pasir untuk menahan pekarangan korban agar tidak tergerus arus sungai. Kerjabakti melibatkan personel BPBD,  Polsek,  Koramil,  dan warga.  Wardoyo