Beranda Daerah Semarang Lahan Persawahan Masih Luas, Sudirman Said Yakin Jateng Bisa Jadi Lumbung Pangan...

Lahan Persawahan Masih Luas, Sudirman Said Yakin Jateng Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional

Tribunnews.com
Tribunnews.com

BLORA – Calon gubernur (Cagub) Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Said, menyatakan provinsi Jateng bisa menjadi lumbung pangan nasional.

Pak Dirman (sapaan akrab Sudirman Said)  menilai lahan persawahan di Jateng masih luas. Volume produksi sawahnya pun masih mungkin untuk ditingkatkan secara maksimal.

“Namun harus ada program yang menarik, sehingga petani semangat menanam padi. Sebab meski lahan luas, produktivitas sawah bisa ditingkatkan, kalau petaninya enggan menanam padi ya percuma,” ujar Pak Dirman saat mengunjung petani di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Sambong, Blora, Jateng, Senin (19/2/2018).

Salah satu program yang akan dijalankan Pak Dirman adalah menghidupkan gerakan Lumbung Desa di semua desa di Jateng. Dengan program ini, para petani tidak perlu lagi ketakutan harga hasil panennya jatuh di musim panen.

Hal itu lantaran melalui program Lumbung Desa hasil panen petani akan dibeli dengan harga yang pantas, yang menguntungkan petani.

“Dengan program ini petani, tidak perlu was-was lagi akan merugi saat panen tiba. Karena hukum ekonomi kalau pasokan melimpah harga akan turun. Dengan program lumbung desa hal seperti itu bisa dicarikan jalan keluarnya. Sehingga petani tetap untung, stok pangan terjaga,” terang Pak Dirman.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Ia mengatakan Program Lumbung Desa sejatinya sudah ada sejak dulu. Namun keberadaannya perlahan tapi pasti menghilang seiring dengan perkembangan desa.

Kini dengan modifikasi dari bentuk sebelumnya, jelasnya, yang hanya sekedar tempat penyimpanan padi, Lumbung Desa akan menjadi sarana untuk mensejahterakan petani. Itu tak lepas dari karena ini termasuk unsur bisnis yang menguntungkan petani.

Nantinya, kata Pak Dirman, hasil panen petani akan ditampung oleh Lumbung Desa dengan harga pembelian yang pantas, yang tidak merugikan petani. Lumbung Desa akan menyimpannya dalam rentang waktu tertentu menunggu harga pasaran stabil.

 

Dengan program ini, pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras, sebab stok beras nasional akan tercukupi. Pemerintah,cukup membeli dari Lumbung-Lumbung Desa yang ada.

Menurutnya, itu akan memiliki dampak yaitu petani negeri sendiri lebih sejahtera, devisa pun tidak terkuras untuk membeli sesuatu yang sebenarnya bisa dibeli di dalam negeri.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

“Dan tekad saya tetap tidak berubah. Kalau saya jadi gubernur saya akan larang beras impor masuk Jateng,” tandas Pak Dirman.

Pak Dirman menambahkan, memberdayakan masyarakat petani sudah menjadi misinya masuk Jateng. “Kalau masyarakat petani berdaya, desa berdaya, maka urbanisasi dapat ditekan. Orang akan lebih senang tinggal di desa, karena justru di desa mereka bisa sejahtera,” pungkasnya. tribunnews.com