ACEH – Ini benar-benar pembunuhan sadis, berencana dan penuh rekayasa. Seorang istri digantung oleh suaminya sendiri, lalu pelaku menulis surat wasiat, seolah-olah istrinya itu gantung diri.
Pembunuhan sadis itu terjadi di Kampung Bukit Mulie, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (4/3/2018).
Kapolres Bener Meriah, AKPB Fahmi Irwan Ramli, melalui Kapolsek Timang Gajah, Ipda Jufrizal SH, Senin (5/3/2018) mengatakan, korban bernama Laila Maghfirah (22). Ia diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, Suryadi (29).
Menurut Kapolsek Timang Gajah, awalnya kasus ini diduga bunuh diri. Karena laporan awal yang diterima polisi Laila Maghfirah ditemukan tewas tergantung di rumahnya.
Kabar seorang wanita bunuh diri ini juga begitu cepat menyebar melalui berbagai media sosial.
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dan olah TKP oleh pihak kepolisian, Laila Maghfirah diduga kuat dibunuh, bukan bunuh diri.
Kapolsek Timang Gajah mengatakan, setelah menerima laporan awal pihaknya langsung bergerak ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB.
“Setelah kita lalukan penyelidikan dan visum ke Puskesmas Lampahan, ada indikasi bahwa korban dibunuh, karena dari hasil visum tidak ada tanda-tanda bunuh diri,” kata Ipda Jufrizal.
Setelah itu pihak kepolisian terus menyelidiki dan kemudian hasil penyelidikan itu mengarah pada suaminya
Termasuk setelah polisi memeriksa ‘surat wasiat’ yang awalnya disebut-sebut ditulis oleh korban sebelum ia melakukan bunuh diri.
Padahal, ‘surat wasiat’ tersebut adalah skenario Suryadi setelah ia membunuh istrinya. Setelah menggantung istrinya hingga tewas, ia membuat surat seolah-olah surat itu ditulis oleh istrinya.
“Ada surat wasiat yang ditulis mengatasnamakan korban, di mana di dalam surat tersebut korban meminta izin untuk bunuh diri. Surat wasiat itu, setelah dicocokkan tulisannya lebih identik dengan tulisan milik suami korban,” kata Ipda Jufrizal.
Berikut ini isi ‘surat wasiat’ yang ditemukan di lokasi kejadian dan beredar di media sosial. Surat ini ditulis oleh suami korban untuk mengelabui perbuatannya:
“Maap kesalahan ku ya allah hamba mu ini yang penuh dosa yng tak bisa terhitungkan lagi biarkan aku menanggung dosa ku ini dengan cara mati dengan cara mati membunuh diri ku sendri yang tak engkau ridhoi ya allah.
Lebih orang-orang yang tak usah memandikan aku mengkapankan, menyalatkan langsung aja di kuburan, karna mati ku ini yang tak diterima di sisimu ya allah aku pantas di neraka dan aku tak pantas di surga mu maapkan kesalahan laila magfirah yang semasih hidup baik dari segi pembicaraan tingkah laku yang ku sengaja maupun gak ku sengaja.
Yang membuat hati seorang suami keluarga dan orang tua ku sakit hati. Aku titip aqila yah, ku harap kamu bisa dapat peganti aku yang lebih bail sempurna di mata mu yang bisa membuat kamu bahagia hati ku sakit sama perkataan mu yang gak bisa aku lupakan semoga ini yang terbaik buat mu dan anak mu.
Aku malu punya suami yang gak pernah sholat lima waktu apalagi sholat jum’at bagi ku kamu bukan suami yang baik. Belum bisa membimbing seorang istri maupun menjadi imam yang baik.
Suami yang selalu sibuk dengan dunia akhirat gak di pikirkan mementingkan diri sendiri di bandikan seorang istri. Pesan ku untuk mu jangan berjina kalaw kamu udah dapat peganti ku. Aku titip aqila sama bik mis. Aku takut aqila gak dapat seorang ibu yang gak sayang sma Aqila.
Mungkin aku jadi seorang ibu kandung yang selalu marahhin anak ku smapek tetangga kanan kiri dengar, aku tau orang – orang gak sama aku. Aku gak sanggup hidup aku yakin kamu senang dan orang lain senang dan gac ada aku di dunia ini dan gak ada bebanni hidup mu lagi.. wasalam”
Kapolsek Timang Gajah Ipda Jufrizal mengatakan, setelah diperiksa, suami korban akhirnya mengakui bahwa ia yang membunuh istrinya. Terungkap alasan yang sangat kecil yang membuat Suryadi tega menghabisi nyawa istrinya.
Kapolsek menyebutkan, Suryadi menghabisi nyawa istrinya karena anak mereka yang masih berumur dua tahun ngompol di tempat tidur, lalu korban memarahi anaknya.
“Akibatnya pasangan suami istri ini bertengkar, dan suami melakukan pembunuhan terhadap istrinya dengan cara digantung. Tapi dia buat surat itu untuk mengaburkan tindakan pembunuhan, agar tampak seolah-olah istrinya bunuh diri,” demikian Ipda Jufrizal. # Tribunews