JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kasus Pengeroyokan Sadis Rebutan Pacar Antar Pelajar di Sambirejo Sragen. Para Pelaku Merengek Minta Maaf Saat Dibawa ke Polisi

Para pelajar pelaku pengeroyokan sadis terhadap siswa menengah di Sambirejo saat diamankan di Mapolsek Sambirejo, Sabtu (3/3/2018). Foto/Wardoyo
   
Para pelajar pelaku pengeroyokan sadis terhadap siswa menengah di Sambirejo saat diamankan di Mapolsek Sambirejo, Sabtu (3/3/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN– Kasus pengeroyokan dan penganiayaan sadis yang dilakukan sejumlah siswa kelas III sekolah menengah asal Sambirejo Sragen terhadap satu pelajar kelas I berinisial PRA (15) Sabtu (3/3/2018) berakhir antiklimaks. Setelah sempat dilaporkan ke Polsek Sambirejo, para pelaku akhirnya merengek meminta maaf dan meminta agar tidak dihukum.

Beruntung,  berkat kebaikan korban dan orangtuanya akhirnya para pelaku dimaafkan dan lolos dari hukuman. Namun sebagai konsekuensinya,  mereka diminta mengganti biaya pengobatan korban disertai surat kesepakatan.

Hal itu disampaikan Kapolres Sragen,  AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Sambirejo AKP Sudira mengatakan setelah melakukan pemeriksaan dan dilakukan mediasi,  para pelajar yang mengeroyok akhirnya meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

Kedua belah pihak berikut orangtuanya kemudian dimediasi. Hasilnya pihak keluarga korban berbaik hati dan mau memaafkan.  Kedua belah pihak juga menandatangani kesepakatan damai di hadapan Kapolsek.

“Pihak pelaku menyanggupi membantu biaya pengobatan terhadap korban sebesar Rp 1,5 juta. Masing – masing pihak sepakat tidak akan mengulangi perbuatannya. Masing – masing pihak sepakat bahwa permasalahan tersebut di selesaikan secara kekeluargaan tidak akan saling menuntut baik pidana maupun perdata mengingat Mengingat antara korban dengan pelaku teman serta tetangga dekat,” jelasnya.

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir

Sementara,  Kapolres AKBP Arif Budiman berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Bahwa kekerasan fisik bukan jalan menyelesaikan masalah bahkan justru akan merugikan diri sendiri karena bisa berimplikasi pada pidana.

“Namun karena korban dan pelaku sama-sama masih pelajar,  dan kedua belah pihak sudah bisa mediasi, kita fasilitasi untuk diselesaikan secara damai,” tegasnya.

Seperti diberitakan, PRA (15) asal Desa Dawung,  Sambirejo menjadi korban keberingasan dua orang pelajar kelas III, BAG (17) dan NUR (17) sama-sama asal Desa Blimbing,  Sambirejo.

Kedua pelaku bersama beberapa temannya nekat menganiaya PRA secara sadis hanya gara-gara pacar salah satu pelaku berpaling hati ke PRA.

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

Insiden itu terungkap ketika orangtua korban melapor ke Polsek Sambirejo Minggu (4/3/2018). Di hadapan petugas,ia melaporkan perbuatan BAG dan NUR bersama beberapa temannya yang membuat anaknya babak belur.

Insiden pengeroyokan itu sudah terjadi Kamis (1/3/2018) petang sekira pukul 17.00 WIB. Entah darimana mulanya,  salah satu pelaku yang tidak terima pacarnya berpaling ke PRA, mengamuk. Dia kemudian merencanakan niat jahat membut perhitungan dengan juniornya itu.

Hingga akhirnya pukul 17.00 WIB para pelaku mengadang korban dan memukulinya beramai-ramai. Bak pertandingan smack down, mereka menghajar korban dengan cara dipukul dengan tangan berulangkali,  ditendang perut dan dadanya hingga korban jatuh tersungkur.

Melihat saingannya terkapar, pelaku dan teman-temannya kabur. Beruntung korban segera tertolong temannya yang kemudian memberitahu orangtua korban. Pelajar malang itu kemudian dilarikan ke RSUD Sragen untuk mendapatkan perawatan intensif. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com