SRAGEN– Pemandangan miris terlihat di jalur protokol Jalan Raya Sukowati Sragen. Jalan utama di jantung kota Sragen itu dipenuhi genangan air di sepanjang tepian jalan di sebelah selatan tepatnya di barat Bangjo Polantas Kota hingga 100 meter ke barat.
Ironisnya, genangan air yang diduga akibat buruknya sistem drainase itu terjadi sejak Minggu (11/3/2018) sore hingga Senin (12/3/2018) tanpa tersentuh penanganan. Parahnya lagi, insiden banjir di jalan kota itu sudah berlangsung hampir sebulan terakhir.
“Sudah sejak tadi sore hujan deras itu. Sampai siang ini ya masih menggenang begini. Setiap hujan deras ya begini. Padahal ini jalur kota dan jalan utama. Sedih rasanya,” ujar Sugiyo (68) petugas parkir di toko selatan jalan, Senin (12/3/2018).
Ia menduga genangan itu terjadi akibat drainase yang mampat sehingga air hujan gagal mengalir ke saluran pembuangan besar. Sehingga air yang harusnya amblas, justru menggenang dan meluber ke jalan raya.
Celakanya lagi, meski sudah berlangsung hampir satu bulan, tak ada penanganan dari dinas terkait.
“Saya sudah jaga parkir di sini hampir lima tahun. Ya baru kali ini banjir meluap ke jalan dan nggak ada penanganan sama sekali. Harusnya kalau tanggap, dicek saluran drainasenya kalau ada yang mampat segera dibenahi. Kalau begini sangat mengganggu, orang mau lewat nggak nyaman, kendaraan mau parkir juga malas. Sangat merugikan masyarakat, ” urainya.
Sejumlah warga dan pemilik toko dekat jalan itu juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka berharap Pemkab melalui dinas terkait tak tutup mata lantaran jalur yang digenangi banjir itu notabene jalur utama dan di pusat kota.
“Kesannya seperti dibiarkan, padahal ini jalur di wajah kota. Seumur-umur ya baru kali ini jalan di pusat kota banjir dan air bisa njebos ke jalan sampai lama,” ujar salah satu pekerja di toko dekat jalan itu, yang minta tak ditulis identitasnya.
Dikonfirmasi, Kabid Bina Marga DPU PR Sragen, Sugeng Himawan mengatakan penanganan drainase di jalan kota itu bukan ada di bidangnya. Akan tetapi kewenangan ada di Dinas Perkim.
Sementara Kadinas Perkim, Zubaidi belum bisa dikonfirmasi. Saat berulangkali dihubungi wartawan, nomor HPnya menunjukkan nada tidak aktif. Wardoyo
