Beranda Nasional Jogja Anak Satpam Ini Berhasil Raih Gelar Doktor di UGM

Anak Satpam Ini Berhasil Raih Gelar Doktor di UGM

Tribunnews

JOGJA – Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis ini (19/04/2018) meluluskan 1,368 mahasiswa Program Doktor, Magister, dan Spesialis di Grha Sabha Pramana.
Acara wisuda ini pun menyisakan satu kisah yang menarik.
Adalah Retna Ningtyas Susanti, mahasiswi Sekolah Pascasarjana UGM yang hari ini resmi mendapatkan gelar Doktor setelah menempuh pendidikan S3.

Ia ternyata adalah anak dari petugas keamanan UGM, Teguh Tuparman.

“Saya mendapat gelar Doktor dari S3 Kajian Pariwisata di sini Pascasarjana UGM,” jelas Tyas, panggilan akrabnya, saat ditemui usai acara wisuda.

Tyas mengaku bisa melanjutkan studi hingga ke S3 lantaran mendapatkan beasiswa.

Faktor Ayahnya pun mendorongnya untuk terus melanjutkan studi. Menurut Tyas, walaupun Ayahnya hanya seorang petugas keamanan di UGM, Ia sama sekali tidak malu.

Walau Bapak cuma lulusan SMP dan Ibu lulusan SD, saya justru belajar banyak dari mereka,” ungkap Tyas.

Teguh Tuparman, yang sudah mengabdi di UGM selama 33 tahun ini tak kuasa menahan rasa bangganya terhadap anak perempuan sulungnya itu.

“Saya sangat bangga karena anak saya berhasil menyelesaikan studi S3-nya. Saya juga bangga karena UGM tidak membeda-bedakan latar belakang keluarga mahasiswanya,” papar Teguh.

Baca Juga :  Kedapatan Buang Sampah dari Jogja ke Saptosari, Gunungkidul, 5 Truk Diamankan

Teguh menyebut, Tyas merupakan anak yang memiliki kemauan sangat tinggi, terutama soal pendidikan.

Teguh pun selalu berusaha memotivasi anaknya untuk terus melanjutkan studi, walau sempat mengalami kesulitan keuangan.

“Saya selalu dorong dia agar mau menjalani pendidikan tinggi,” ujar Teguh.

Teguh memiliki 4 orang anak yang semuanya perempuan. Semuanya pun mampu menembus perguruan tinggi. Anak kedua telah lulus dari UGM, seperti kakaknya.

Sementara yang ketiga lulus dari Universitas Negeri Yogyakarta. Terakhir, anak bungsunya sedang menjalani studi Perhotelan di BSI.

“Anak kedua saya sudah menikah, ikut suaminya,” tutur Teguh.

Sehari-harinya, Ibu dari Tyas berjualan dengan membuka warung di rumah.

Ibunya mengaku sempat khawatir dengan masa depan anak sulungnya itu. Masalahnya, biaya perguruan tinggi tidaklah sedikit, sedangkan penghasilan keluarga pas-pasan.

“Tetapi dia selalu bilang. Sudah Ibu sama Bapak bantu doa saja, biar saya yang usaha untuk mengumpulkan biaya,'” jelas Ibunya.

Menurut Ibu Tyas, anaknya tersebut sering berjualan ke sana kemari demi mengumpulkan dana untuk biaya kuliah.

Tyas pun juga rajin ikut berbagai program beasiswa yang diadakan oleh UGM.
Kepada para orang tua, Teguh pun berpesan agar jangan minder untuk menyertakan anak-anaknya ke perguruan tinggi terbaik.
Sebab baginya pendidikan itu tidak memandang level ekonomi.

Baca Juga :  Kecelakaan Maut di Ring Road Brawijaya Bantul, Pejalan Kaki Tewas Disambar Kijang Super

“Siapa pun bisa yang penting mau berusaha,” pesan Teguh.

Terkait anak sulungnya itu, Teguh tidak lagi mengharap banyak hal. Yang dia inginkan hanyalah melihat anaknya sukses ke depannya.

“Kita yang penting terus mendukung. Selanjutnya terserah Tyas mau ke mana setelah ini,” ujar Teguh. # Tribunnews