SRAGEN- SMK Citra Medika Sragen menorehkan prestasi dengan terpilih menjadi pilot project 100 SMK Pencetak Wirausaha dari 14.000 SMK se-Indonesia. Sebagai realisasi, SMK berbasis kejuruan kesehatan itu resmi melaunching Klinik Komplementer dan Apotek Pendidikan di sekolah tersebut, Jumat (27/4/2018).
Launching yang dibarengkan dengan kegiatan Festival Citra Medika itu dihadiri langsung oleh Kepala BP2MK Provinsi Jateng, Jasman Indradno, perwakilan Pengawas SMK dan tokoh dunia usaha industri.
Kepala SMK Citra Medika Sragen, Nano Priyanto mengungkapkan pembukaan klinik dan apotek pendidikan itu dimaksudkan untuk wahana mengaplikasikan teori ke dalam praktik nyata bagi siswa.
Selain itu, adanya klinik dan apotek pendidikan itu juga bagian mewujudkan program Teaching Factory dan melatih jiwa wirausaha seperti yang digariskan Kemendiknas melalui Direktorat PSMK yang menunjuk SMK Citra Medika di antara 14.000 SMK se-Indonesia.
“Alhamdulilah kami terpilih di antara 14.000 SMK di Indonesia sebagai sekolah pencetak wirausaha mandiri. Di Sragen hanya SMK Citra Medika dan SMK Muh 2 saja. Makanya hari ini kami realisasikan dengan membuka Klinik dan Apotik Pendidikan,” paparnya Jumat (27/4/2018).
Nano menguraikan klinik dan apotek pendidikan itu dibuka untuk memberikan layanan kesehatan mulai cek tensi, home care, jasa akupuntur, akupresur, bekam dan juga penjualan obat.
Klinik dan apotek pendidikan itu ditangani oleh siswa setiap hari secara bergantian dengan didampingi supervisor dari guru, nurse dan apotek.
“Ini juga dalam upaya peningkatan mutu dan link and match antara teori pembelajaran dengan kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Sehingga anak-anak bisa berlatih menjadi wirausahawan melalui kreasi produk dan jasa yang dimiliki. Harapannya ke depan ada 4-5 persen lulusan jadi wirausahawan mandiri dan menarik teman-temannya lewat ide-ide dan karya yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, ” jelasnya.
Menurutnya, selama ini, untuk lulusan SMK Citra Medika memang mayoritas terserap ke dunia usaha dan industri seperti apotek, farmasi, dan layanan kesehatan baik di Soloraya, Jakarta hingga luar negeri. Sedangkan yang terjun berwirausaha baru sekitar 2 persen saja.
Dengan dilatih wirausaha sejak dini lewat Klinik dan Apotek Pendidikan, nantinya diharapkan bisa meningkatkan animo minimal 4-5 persen lulusan untuk berwirausaha seperti yang ditargetkan Kemendiknas.
“Hari ini tadi, anak-anak kita beri ruang menggelar bazar menjual produk yang mereka kreasikan baik kuliner atau produk lainnya. Itu salah satu untuk melatih mereka, ” tukasnya.
Sementara, launching tadi juga dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan bertajuk Festival Citra Medika. Diantaranya dengan baksos, donor darah dan aneka lomba mulai dari lomba fashion show, kreasi tumpeng, perkusi, futsal dan tari kresasi.
“Ini juga sekaligus menyemarakkan Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional,” pungkasnya. Wardoyo