Beranda Daerah Sragen Warga Desa Kaloran Gemolong Tangisan. Tak Percaya Kades Tercinta dan Pahlawan Mereka...

Warga Desa Kaloran Gemolong Tangisan. Tak Percaya Kades Tercinta dan Pahlawan Mereka Ditangkap Polisi Diduga Terlibat Perampokan 

Tugu masuk Desa Kaloran, Gemolong nan megah menandakan kemajuan pembangunan di desa itu. Foto/Wardoyo
Tugu masuk Desa Kaloran, Gemolong nan megah menandakan kemajuan pembangunan di desa itu. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Penangkapan Kades Kaloran, Kecamatan Gemolong, Suraya (54) oleh Polsek setempat Jumat (3/8/2018) menyisakan kepedihan bagi warga. Hampir semua warga ternyata merasa kehilangan dan tak percaya jika Kades tercintanya bisa tersandung masalah kriminal.

Menurut keterangan warga, saat ditangkap polisi di kediamannya, banyam warga yang datang dan menangisi Kadesnya. Bahkan hingga dua hari berselang, banyak warga yang masih tak percaya jika Kades yang mereka kenail baik tersebut, bisa tersandung kejahatan.

“Siapa yang nggak tangisan mas. Kades eloke kados ngoten kok ngertos-ngertos ditangkep. Warga ngertose Pak Lurah niku sae. Orangnya eloke mboten maido. Rajin, pembangunan sae, ke masyarakat juga bagus, ” tutur Sukini (60) warga Dukuh Kaloran RT 7, ditemui Senin (6/8/2018).

Sampai tiga hari Kades ditangkap, warga juga belum mengetahui secara persis apa masalah yang menimpa Kades. Saat mendengar Kades ditangkap karena terlibat perampokan di Kudus, mereka justru seolah nggak percaya.

“Melihat wajah dan pribadi Pak Lurah, nggak percaya kalau begitu Mas. Beliau setiap hari ngimami masjid, jadi ustad juga. Setiap ada warga kematian, beliau yang memandikan, mengkafani, menyolatkan sampai mengubur.  Bahkan sampai tujuh hari mesti datang terus ikut mendoakan. Di Masjid itu, mesti jemaah nunggu beliau dulu untuk ngimami. Kalau ada orang punya hajat, juga selalu datang dari awal sampai akhir. Koyo-koyo nggak ana eleke pak Lurah Mas. Makanya warga juga kaget tiba-tiba kok dibawa polisi,” terangnya.

Baca Juga :  Wulan Purnama Sari, Anggota DPRD Jateng, Ajak Generasi Muda Sragen Promosikan Budaya Jawa Lewat Media Sosial

Tak hanya sisi kemasyarakatan dan kepribadian, kehebatan Kades Suraya dalam kinerja juga diakui warga. Dari sekian periode kepemimpinan lurah di desa itu, warga merasakan baru di kepemimpinan Kades Suraya pembangunan berjalan bagus dan desa maju.

“Jalan-jalan di kampung apik semua ya baru Pak Lurah ini mas. Orangnya juga nggak isanan dan entengan,” timpal Tukijan,  warga RT 11.

Senada,  Sutrisno (53) warga Dukuh Kaloran RT 3 yang jauh dari kediaman Kades, juga mengakui kehebatan kinerja dan kepemimpinan Kades Suraya. Menurutnya dari sisi kemasyarakatan, pembangunan dan kepribadian, Kades mereka itu dinilai nyaris tanpa cela.

Mboten nyongko nang begitu (terlibat perampokan).  Saestu, warga ngertose Pak Lurah sae dan bisa sayuk dengan warga,” tuturnya.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon 02 Sigit-Suroto di Sragen Libatkan Banyak Anak-anak, Bawaslu Langsung Beri Peringatan Melalui Pembawa Acara di Panggung

Meski warga mengenal kehebatan sosok Suraya, apa ada bukti bahwa keterlibatannya dalam kasus perampokan di Kudus, tak mampu menghindarkannya dari tangkapan polisi. Suraya ditangkap bersama Kadus Jenalas Gemolong, Jamin (55) dan Sutardi, warga Gemulung, Kwangen, Gemolong.

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman mengatakan ketiga tersangka langsung dilimpahkan ke Polres Kudus untuk pemeriksaan lebih lanjut. Wardoyo